Cara Pertamina Bantu Pengusaha Perkuat Jejaring hingga Kembangkan Usaha

Pertamina ingin mempertemukan para peserta sebagai ajang silaturahmi dan untuk memperkuat jejaring sesama pelaku usaha mikro dan kecil yang tergabung sebagai peserta Pertamina UMK Academy.

oleh Agustina Melani diperbarui 19 Agu 2024, 08:00 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2024, 08:00 WIB
Pertamina gelar ’Kopi Darat’ untuk ungkap rahasia pengusaha sukses sebagai kelanjutan dari UMK Academy Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah 2024. (Foto: Pertamina)
Pertamina gelar ’Kopi Darat’ untuk ungkap rahasia pengusaha sukses sebagai kelanjutan dari UMK Academy Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah 2024. (Foto: Pertamina)

Liputan6.com, Jakarta - Pertamina gelar ’Kopi Darat’ untuk ungkap rahasia pengusaha sukses sebagai kelanjutan dari UMK Academy Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah 2024 yang sebelumnya telah dilaksanakan secara daring (online) sebanyak 8 kali pertemuan.

Kopi Darat digelar di 3 kota yaitu di Semarang, Yogyakarta, dan Solo yang diawali dengan pelaksanaan di Semarang pada Jumat, 16 Agustus 2024 di Dijawa Resto.

Di sela kegiatan, Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho mengungkapkan melalui Kopi Darat, Pertamina ingin mempertemukan para peserta secara luring (offline) sebagai ajang silaturahmi dan untuk memperkuat jejaring sesama pelaku usaha mikro dan kecil yang tergabung sebagai peserta Pertamina UMK Academy.

"Tidak hanya itu, kami juga menghadirkan para pengusaha sukses di masing-masing lokasi Kopi Darat untuk membagikan cerita keberhasilan usahanya yang bisa menjadi inspirasi bagi para pelaku usaha mikro dan kecil yang kami bina di Pertamina UMK Academy,” tutur Brasto seperti dikutip dari keterangan resmi, ditulis Senin (19/8/2024).

Di antaranya Ferry Setiawan, pemilik usaha butik Bajoekoe di Semarang; Chandra Setiawan Kusuma, pemilik usaha Gudeg Wijilan di Yogyakarta; dan Soni Suharyono pemilik usaha café Cold n Brew di Solo.

Ferry menyampaikan pada Kopi Darat Kota Semarang tentang pengalamannya dalam mengembangkan usaha yang dimulai dari skala kecil hingga sukses seperti sekarang.

"Kunci dari keberhasilan ini adalah konsistensi dan terus berinovasi. Melalui pelatihan dan dukungan seperti yang diberikan oleh Pertamina UMK Academy, dapat menjadi salah satu peluang untuk bisa memperluas jaringan dan mempelajari strategi bisnis yang lebih efektif," ujar Ferry.

Pelatihan Pertamina

Pertamina gelar ’Kopi Darat’ untuk ungkap rahasia pengusaha sukses sebagai kelanjutan dari UMK Academy Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah 2024. (Foto: Pertamina)
Pertamina gelar ’Kopi Darat’ untuk ungkap rahasia pengusaha sukses sebagai kelanjutan dari UMK Academy Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah 2024. (Foto: Pertamina)

Erlina, pemilik usaha Ade Handicraft yang merupakan salah satu peserta UMK Academy, juga berbagi kisahnya.

"Sebelum mengikuti pelatihan Pertamina, saya merasa stuck dan tidak tahu harus melangkah ke mana lagi dengan bisnis saya. Tapi setelah mengikuti rangkaian pelatihan, saya mendapatkan banyak inspirasi dan ide baru yang membuat saya lebih percaya diri untuk mengembangkan usaha saya," ungkapnya.

Brasto menambahkan, Pertamina UMK Academy merupakan salah satu program CSR atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang dijalankan Pertamina dengan fokus pembinaan dan pengembangan pelaku usaha mikro kecil di Indonesia melalui berbagai kegiatan seperti pelatihan, pendampingan pameran, promosi, dan sebagainya.

Pertamina UMK Academy dijalankan secara berjenjang  mulai dari skala regional hingga nanti masuk pada skala nasional bagi para peserta terbaik.

“PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah menjadi salah satu pengelola pelaksanaan Pertamina UMK Academy di skala Regional Jawa Bagian Tengah yang terdiri dari 133 peserta di provinsi Jawa Tengah dan DIY, selain yang berasal dari wilayah Kabupaten Cilacap, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Purbalingga, dan Kabupaten Temanggung karena wilayah tersebut dikelola oleh PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit IV Cilacap, Rumah BUMN Purbalingga, dan Rumah BUMN Temanggung,"tutup Brasto.

 

Pertamina Hulu Mahakam Punya Kapal Berbahan Bakar Diesel Dicampur LNG

Menteri ESDM Arifin Tasrif dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meresmikan operasional Prototype Diesel Dual Fuel (DDF) Crewboat milik PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM). (Dok Kementerian ESDM)
Menteri ESDM Arifin Tasrif dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meresmikan operasional Prototype Diesel Dual Fuel (DDF) Crewboat milik PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM). (Dok Kementerian ESDM)

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meresmikan operasional Prototype Diesel Dual Fuel (DDF) Crewboat milik PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM). Peresmian dilakukan di Pelabuhan Somber Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Senin kemarin.

Arifin mengapresiasi atas inisiatif yang dilakukan Pertamina Hulu Mahakam dalam mendukung program pemerintah untuk mengurangi emisi sesuai dengan target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat.

"Dengan peresmian prototype DDF Crewboat ini merupakan salah satu bukti nyata partisipasi aktif perusahaan minyak dan gas bumi (migas) Indonesia yang dapat memberikan manfaat secara signifikan bagi PHM dan masyarakat secara umum," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (13/8/2024).

Dunia tengah bergerak menuju ke arah green energy. Termasuk dalam sektor transportasi, dimana International Maritime Organization (IMO) juga sudah merumuskan pemakaian bahan bakar transportasi yang ramah lingkungan dengan low maupun zero emission.

"Jadi inisiatif crewboat ini untuk kapal hybrid. Diesel dual fuel system ini patut kita hargai, tentu saja melalui satu kajian dengan perhitungan-perhitungan yang matang sehingga bisa dilaksanakan dengan baik sehingga mampu mengurangi emisi dan efisiensi bahan bakar," papar Arifin.

 

Inisiatif Modifikasi Kapal

Arifin berharap bahwa inisiatif modifikasi kapal DDF ini bisa segera diterapkan di kapal-kapal lainnya, karena memiliki tingkat efisiensi yang sangat besar.

"Kapal DDF ini akan diuji coba selama setahun. Kemudian bisa ekspansi ke kapal-kapal yang lain. Nanti dari hasil ini akan kita kaji hal-hal apa yang memang bisa membuat inisiatif dan motivasi dari pengusaha-pengusaha kapal. Kalau memang mempunyai nilai keekonomian dan investasi yang baik, mereka bisa melakukan investasi lagi untuk melakukan modifikasi," jelas Arifin.

Selain itu, Arifin mengatakan penggunaan kapal DDF akan memaksimalkan produksi gas dalam negeri dan tidak bergantung terhadap minyak bumi yang harganya semakin tinggi.

"Karena kita lihat sekarang, dengan konstelasi geopolitik yang ada, harga minyak mentah itu bisa dikontrol dan tidak akan mungkin turun di bawah USD 70 per barel lagi. Jadi kalau harganya turun 5, produksinya di turunkan 9 lagi. Kita amati sekarang ya. Seperti yoyo, kita harus challenge ini dimanfaatkan sumber energi apa yang ada di dalam negeri," pungkasnya.

 

Jalankan Rekomendasi IMO

Pada kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga mengapresiasi atas upaya yang dilakukan PHM dengan kapal DDF. Hal itu merupakan salah satu wujud nyata Indonesia menjalankan rekomendasi IMO untuk melakukan adaptasi terhadap perubahan iklim dengan mengurangi emisi dari tranportasi laut.

"Dengan melakukan berbagai upaya, diantaranya green shipping, ini sejalan dengan apa yang diinisiasi oleh IMO dan kita harus dukung serta kita harus melakukan mitigasi kewajiban penggunaan bahan bakar rendah sulfur," imbuhnya.

Sementara itu General Manager PHM, Setyo Sapto Edi menyampaikan teknologi kapal DDF tersebut merupakan bagian dari efisiensi transportasi yang dilakukan oleh PHM. Apabila menggunakan kapal berbasis diesel akan memakan bahan bakar sebanyak 1.500 liter per hari, dan menggunakan DDF, bahan bakar diesel hanya sekitar 40% dan 60% sisanya dari gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) .

"Efisiensi yang kami dapatkan dari crewboat tersebut adalah kalau kita estimasi konsumsi bahan bakar selama satu hari sebanyak 1.500 liter, kemudian setelah dimodifikasi menjadi kapal DDF, kita akan mengganti 60% konsumsi bahan bakar dengan 30 MMBTU LNG, maka efisiensi yang bisa kita peroleh adalah sekitar Rp 12 juta per hari," papar Setyo.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya