20 Tahun Jadi Menteri Kabinet, Sri Mulyani Luncurkan Buku Biografi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meluncurkan buku authorized biografi berjudul No Limits, Reformasi Dengan Hati. Acara peluncuran buku dilaksanakan di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (20/9/2024) malam.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 21 Sep 2024, 01:30 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2024, 01:30 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meluncurkan buku authorized biografi berjudul No Limits, Reformasi Dengan Hati
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meluncurkan buku authorized biografi berjudul No Limits, Reformasi Dengan Hati. Acara peluncuran buku dilaksanakan di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (20/9/2024) malam.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meluncurkan buku authorized biografi berjudul No Limits, Reformasi Dengan Hati. Acara peluncuran buku dilaksanakan di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (20/9/2024) malam.

Sri Mulyani mengatakan, buku ini disusun lantaran banyak sekali peristiwa yang ingin ia ceritakan dalam 20 tahun terakhir. Sehingga, buku ini dimaksudkan untuk sharing pengalamannya dalam menukangi kabinet di bidang ekonomi.

"Karena saya ikut dalam beberapa kabinet, banyak sekali kejadian penting. Saya rasa pengalaman menghadapi berbagai masalah perlu dibukukan. Sehingga the next generation teknokrat punya playbook untuk dilihat," ujar Sri Mulyani.

Sang Bendahara Negara kemudian menceritakan pengalaman pertamanya saat ditawari posisi sebagai Menteri Keuangan di era kabinet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Kala itu, Sri Mulyani tengah menjadi Executive Director IMF dan bermukim di Amerika Serikat. Dirinya diajak untuk masuk kabinet oleh Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi via telepon.

"Waktu Pemilu 2024 ditelepon pak Sudi, ibu Srimul, diundang pak SBY sebagai menteri terpilih. Bisa enggak besok ikut fit and propper test? Waduh enggak bisa, saya lagi di Washington DC," ungkapnya seraya menirukan pembicaraan waktu itu.

Setelah tuntas masa jabatan sebagai Menteri Keuangan dan Plt Menko Perekonomian selama periode 2004-2010, Sri Mulyani kembali ke Amerika Serikat untuk menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia.

Namun, beliau kembali ditawari masuk kabinet oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Permintaan bahkan langsung datang dari para mantan anak buahnya di Kementerian Keuangan. Salah satunya Marwanto Harjowiryono yang kala itu menjabat Direktur Jenderal Perbendaharaan.

"Terakhir saya dipanggil pak Jokowi gara-gara ada yang tahajud tiap malam. Pak Marwanto, dia salah satu yang bertanggung jawab saya mau pulang dipanggil pak Jokowi," ujar Sri Mulyani.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Sri Mulyani: APBN 2025 Disusun Sesuai Ajaran Ayah Pak Prabowo

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam keterangannya selepas mengikuti Sidang Kabinet Paripurna yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Senin, 8 Agustus 2022. (Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam keterangannya selepas mengikuti Sidang Kabinet Paripurna yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Senin, 8 Agustus 2022. (Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menceritakan proses penyusunan APBN 2025 bersama DPR RI, khususnya Badan Anggaran (Banggar).

Penyusunan kebijakan yang tertuang dalam UU APBN 2025 ini disebutnya tidak lepas dari ajaran Soemitro Djojohadikoesoemo, ekonom sekaligus ayah dari presiden terpilih Prabowo Subianto.

Sesuai mandatnya, Sri Mulyani mengatakan, APBN sebagai instrumen keuangan negara utama jadi instrumen andalan untuk mendorong pertumbuhan, pemerataan atau keadilan sosial, dan menjaga stabilitas.

"Itu adalah esensi fungsi keuangan negara yang tertuang dalam UU Keuangan Negara, alokasi, distribusi, dan stabilisasi," kata Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR RI ke-7 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2024-2025, Kamis (19/9/2024).

Menurut dia, penyusunan APBN 2025 telah mengikuti ajaran dari Soemitro Djojohadikoesoemo, akademisi yang sempat memegang beberapa jabatan menteri di era 1950-1970an.

"Itu juga merupakan esensi trilogi pembangunan yang diajarkan oleh Profesor Soemitro Djojohadikoesoemo, yaitu ayahanda dari presiden terpilih, yaitu perekonomian harus dijaga untuk mencapai tiga keseimbangan, yaitu pertumbuhan, pemerataan dan menjaga stabilitas," bebernya.

 


Transparan

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati  dalam konferensi pers: PDB Kuartal III 2023 serta Stimulus Fiskal , Senin (6/11/2023). Tasha/Liputan6.com)
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers: PDB Kuartal III 2023 serta Stimulus Fiskal , Senin (6/11/2023). Tasha/Liputan6.com)

Sri Mulyani menyampaikan, APBN 2025 telah disusun melalui proses pembahasan yang transparan, terbuka dan konstruktif.

"Ini menunjukan demokrasi Indonesia yang sehat dengan check and balance, keterbukaan terhadap masukan, pandangan dan kritikan yang tetap berjalan, namun kesepakatan tetap dapat diwujudkan," ungkapnya.

"APBN merupakan instrumen kebijakan makro fiskal yang harus tetap dijaga kesehatan dan keberlanjutannya, agar terus mampu melindungi masyarakat dan perekonomian Indonesia secara efektif dan berkeadilan," tutur Sri Mulyani.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya