Liputan6.com, Jakarta Presiden terpilih Prabowo Subianto bersikeras untuk mendongkrak sektor industri pariwisata nasional di masa pemerintahannya. Sektor pariwisata dianggap masih menyimpan banyak potensi yang bisa lebih diperluas.
Tim Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Taufan Rahmadi mengatakan, sektor pariwisata nantinya harus sejalan dengan arah kebijakan dari Prabowo selaku pemimpin negara. Pun harus inline dengan jajaran menteri terkait dan pelaku industri yang membawahinya.
Baca Juga
"Di beberapa kesempatan kita bisa melihat, bagaimana bapak Prabowo menegaskan betapa pariwisata adalah sektor prioritas. Bahwa komitmen Prabowo-Gibran adalah melanjutkan apa yang sudah dijalankan oleh bapak Jokowi setelah ini terkait program-program pariwisata. Malah nanti akan diperluas," ujarnya dalam sesi diskusi bersama Kementerian BUMN di Gedung Sarinah, Jakarta, Jumat (27/9/2024).
Advertisement
Taufan menyatakan, Prabowo juga kerap menggembar-gemborkan komitmen kerasnya terhadap pariwisata nasional di hadapan publik internasional.
"Salah satu yang menarik adalah, ketika beliau berbicara di media-media internasional atau bertemu dengan pemimpin-pemimpin di dunia, kekuatan daripada sosok bapak Prabowo itu adalah satu, berbicara tentang strong leadership," ungkap dia.
Menurut dia, kepemimpinan kuat alias strong leadership jadi kunci untuk industri pariwisata. "Artinya apa, kekuatan/kepastian dari investasi pariwisata, kekuatan/kepastian dari ekonomi pariwisata, kekuatan/kepastian daripada keamanan dari wisatawan yang datang, itu benar-benar menghadirkan angin segar, angin positif," sambungnya.
"Itu yang membuat para pemimpin dunia, para pelaku industri dunia optimis terkait pariwisata Indonesia di masa depan," dia menambahkan.
Â
Potensi Industri Pariwisata
Lebih lanjut, Taufan memaparkan potensi industri pariwisata yang menyimpan peluang bisnis luar biasa besar. Antara lain, sebagai penyumbang 7 persen dari total ekspor dunia, 10 persen GDP dunia berasal dari pariwisata, hingga 1 dari 10 lapangan kerja di dunia terkait dengan pariwisata.
"Di Indonesia, dari 100 orang disurvei, itu ternyata 20 orang bekerja di sektor pariwisata. Data terakhir yang kami dapatkan, bahwa ternyata masyarakat Indonesia yang bergantung hidup di sektor pariwisata itu sudah hampir mencapai angka 40 juta (jiwa)," bebernya.
"Jadi jangan main-main sama pariwisata. Pariwisata ini seperti raksasa tidur," tegas Taufan.
Sayangnya, ketika ditanya bagaimana program prioritas Prabowo-Gibran di sektor ekonomi dalam 5 tahun ke depan, Taufan belum mau menjabarkannya lebih detil.
Â
Advertisement