Tingkat Kemiskinan Argentina Lampaui 50%, Ada Apa?

Argentina sendiri telah nerada dalam resesi yang dalam dan inflasi tetap dalam tiga digit.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 30 Sep 2024, 10:30 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2024, 10:30 WIB
Bendera Argentina dikibarkan di tengah pusat ibu kota Buenos Aires (AP/Enric Matia)
Bendera Argentina dikibarkan di tengah pusat ibu kota Buenos Aires (AP/Enric Matia)

Liputan6.com, Jakarta Tingkat kemiskinan di negara Amerika Selatan, Argentina melonjak hingga hampir 53% pada paruh pertama tahun ini.

Melansir CNN Business, Senin (30/9/2024) angka baru tersebut menandai lonjakan tajam kemiskinan dari 41,7% pada akhir 2023 lalu dan lebih dari dua kali lipat dari 26% hanya tujuh tahun lalu, menggarisbawahi biaya berat bagi masyarakat Argentina dari krisis ekonomi.

Angka kemiskinan baru juga menggarisbawahi bagaimana program pemotongan belanja Milei, yang ditujukan untuk membalikkan defisit fiskal yang dalam, telah menyebabkan rasa sakit jangka pendek yang besar.

Argentina sendiri telah nerada dalam resesi yang dalam dan inflasi tetap dalam tiga digit, meskipun ada tanda-tanda keadaan membaik.

"Sejak pemerintahan ini berkuasa, pekerjaan telah berkurang," ujar Irma Casal, seorang warga berusia 53 tahun di Buenos Aires, yang bekerja tiga shift sebagai pendaur ulang sampah, pengumpul kardus dan tukang batu, tetapi masih berjuang untuk tetap bertahan.

"Kami bekerja dua kali lebih keras untuk mendapatkan lebih sedikit dan kami harus terus maju," katanya.

Pemotongan belanja Milei disambut gembira oleh pasar dan investor karena membantu memperbaiki keuangan negara setelah bertahun-tahun mengalami defisit, tetapi telah mendorong Argentina ke dalam resesi, meskipun ada tanda-tanda bahwa ekonomi kini dapat mencapai titik terendah.

Observatorium Universitas Katolik Argentina (UCA) memperkirakan tingkat kemiskinan melonjak hingga 55,5% pada kuartal pertama tahun ini sebelum turun menjadi 49,4% pada kuartal kedua, sehingga menghasilkan rata-rata 52% untuk enam bulan pertama tahun ini.

 

Tingkat yang Mengkhawatirkan

Suhu Agustus Ibu Kota Argentina Terpanas dalam 117 Tahun
Rekor terpanas pada 1 Agustus sebelumnya terjadi pada tahun 1942, ketika suhu mencapai 24,6 derajat Celcius (76,3 derajat Fahrenheit). (AP Photo/Natacha Pisarenko)

Agustin Salvia, direktur Observatorium UCA, mengatakan bahwa ada dampak signifikan pada awal tahun dari kebijakan Milei. Namun, ada tanda-tanda perbaikan baru-baru ini, tambahnya.

"Jika Anda melihat keseluruhan cerita, itu menunjukkan kemerosotan pada kuartal pertama. Situasi itu sejak itu mulai mereda," katanya.

Pemerintah Argentina telah memangkas beberapa program kesejahteraan dan mengurangi dukungan untuk dapur umum, tetapi mengatakan bahwa mereka juga telah memperluas dua program kesejahteraan utama, Tunjangan Anak Universal dan program Kartu Makanan, yang memberikan dukungan langsung kepada keluarga.

"Tingkat kemiskinan apa pun itu mengerikan," kata juru bicara kepresidenan Manuel Adorni dalam sebuah konferensi pers harian.

"Kami melakukan segalanya, segalanya agar situasi ini berubah," terangnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya