Liputan6.com, Jakarta Guna meningkatkan daya saing bagi saha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), BRI lewat BRI Peduli menggelar pelatihan dan pendampingan sertifikasi halal bagi pelaku UMKM. Terbaru, BRI Peduli memberikan bantuan pelatihan dan pendampingan sertifikasi halal bagi 77 pelaku UMKM dari 14 Provinsi di Indonesia.
Dari 77 pelaku UMKM tersebut, sebanyak 1502 produk atau menu telah berhasil mendapatkan sertifikat halal dari program BRI Peduli.
Baca Juga
Wakil Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto mengungkapkan bahwa BRI akan terus mengambil peran membantu pelaku UMKM melalui kegiatan pelatihan dan pemberian sertifkasi halal yang diharapkan dapat menciptakan UMKM yang dapat bersaing di pasar.
Advertisement
“Tujuannya agar mutunya terjaga, pasarnya semakin terbuka, sehingga mereka bisa naik kelas dan bisa mengakses pasar lebih besar lagi," ungkapnya.
"Pelaku UMKM juga mampu memberikan keyakinan pada konsumen bahwa produk-produk usahanya telah terjamin kehalalannya," jelas Catur.
Sebagai informasi, dalam pelaksanaan sertifikasi halal, BRI menggandeng BRI Research Institute dan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika (LPPOM) MUI. Berbagai proses telah dijalankan, di mana pelaku usaha mendapatkan pendampingan dari BRI yang berkolaborasi dengan berbagai pihak.
Dilakukan Sejak 2021
Catur menyebut, BRI sudah melaksanakan program bantuan sertifikasi halal sejak tahun 2021 dan diikuti oleh ratusan pelaku UMKM di berbagai daerah di Indonesia.
“Sertifikasi halal kepada para UMKM binaan BRI merupakan bagian dari target Kementerian BUMN yakni memberikan 5.000 sertifikasi halal terhadap dua sektor, yakni makanan dan Kesehatan,” sebutnya.
Di sisi lain, salah satu yang mendapatkan manfaat dari bantuan itu adalah Petrus Kinho (58), UMKM Tarusan Rumah Rendang dan Minyak Buah Merah dari kota Timika, Provinsi Papua Tengah. Tarusan Rumah Rendang adalah Rumah Makan Khas Minang yang khusus menjual aneka masakan Rendang. Usaha yang dirintisnya sejak Juni 2022 jadi lebih berkembang setelah mendapat sertifikat halal.
“Dengan adanya sertifikat halal ini, pelanggan saya merasa nyaman dan kami merasa tenang dan percaya diri untuk promosi-penjualan," ujar Petrus.
"Selain itu, kepercayaan pasar makin besar, jangkauan pasar makin meluas. Terima kasih banyak kepada BRI yg sudah membantu perjalanan usaha kami," imbuhnya.
Selaras dengan Petrus, Vanessa (29), pelaku UMKM Indonesian Artisan Tea bernama Senda Tea asala Tangerang Banten juga merasakan hal serupa.
“Berkat sertifikat halal produk Senda Tea masuk ke client level National Brand dan dapat masuk ke Restaurant & Cafe bersertifikasi Halal, tentu kami sangat berterima kasih kepada BRI," ujar Vanessa.
"Selain itu, kami juga mendapatkan pemberdayaan dari BRI seperti mengikuti UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023," jelasnya.
(*)
Advertisement