Awali Desember 2024, Harga Emas Antam Melorot

Harga emas Antam hari ini lebih murah Rp 5.000 menjadi Rp 1.509.000 per gram. Kemarin, harga emas antam dipatok Rp 1.514.000 per gram.

oleh Arthur Gideon diperbarui 02 Des 2024, 09:13 WIB
Diterbitkan 02 Des 2024, 09:10 WIB
Harga Emas Pegadaian Naik Rp 4.000
Perubahan harga emas Antam dipengaruhi oleh sejumlah faktor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau harga emas Antam turun di awal pekan dan awal bulan ini 2 Desember 2024. Pada perdagangan akhir pekan kemarin, harga emas Antam mengalami kenaikan.

Harga emas Antam hari ini lebih murah Rp 5.000 menjadi Rp 1.509.000 per gram. Kemarin, harga emas antam dipatok Rp 1.514.000 per gram.

Sementara harga buyback emas Antam juga lebih murah Rp 6.000 menjadi Rp 1.356.000 per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda ingin menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 1.356.000 per gram.

Perubahan harga emas Antam dipengaruhi oleh sejumlah faktor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Pemahaman mengenai faktor-faktor ini sangat penting bagi mereka yang berencana untuk berinvestasi dalam emas Antam.

Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Anda dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Hingga pukul 08.28 WIB sebagian besar kepingan emas Antam tersedia di Gedung Antam.

Daftar Harga Emas Antam

Berikut rincian harga emas Antam hari ini di butik emas Gedung Antam, melansir laman logammulia.com:

  • Harga emas 0,5 gram: Rp 804.0500
  • Harga emas 1 gram: Rp 1.509.000
  • Harga emas 2 gram: Rp 2.962.000
  • Harga emas 3 gram: Rp 4.423.000
  • Harga emas 5 gram: Rp 7.349.000
  • Harga emas 10 gram: Rp 14.620.000
  • Harga emas 25 gram: Rp 36.387.000
  • Harga emas 50 gram: Rp 72.655.000
  • Harga emas 100 gram: Rp 145.190.000
  • Harga emas 250 gram: Rp 362.587.500
  • Harga emas 500 gram: Rp 724.875.000
  • Harga emas 1.000 gram: Rp 1.449.600.000.

Analisa Harga Emas Minggu Ini, Lanjut Turun atau Tambah Mahal Lagi?

20161010-Harga-emas-stagnan-di-posisi-Rp-599-Jakarta-AY2
Seorang pegawai menunjukan emas batangan di Jakarta, Senin (10/10). Harga jual emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (Antam) pada perdagangan awal pekan ini terpantau stagnan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Perdagangan tipis selama libur mendukung harga emas pada Jumat. Sementara investor menghadapi volatilitas harga emas signifikan yang dipengaruhi oleh sentimen geopolitik yang terus berubah.

Pasar emas memulai pekan ini dengan penurunan dramatis sebesar 3% pada Senin, setelah Presiden terpilih Donald Trump mencalonkan Scott Bessent, seorang finansial tradisional dari Wall Street, sebagai pemimpin Departemen Keuangan AS. Pasar memperkirakan Bessent akan membawa stabilitas bagi ekonomi AS.

Pengumuman potensi gencatan senjata antara Israel dan Lebanon pada awal pekan juga meredakan kekhawatiran geopolitik, sehingga mengurangi daya tarik emas sebagai aset aman (safe haven).

Namun, emas kembali mendapatkan dukungan sebagai aset aman sehari kemudian setelah Trump mengancam Meksiko dan Kanada dengan tarif 25% serta mengusulkan tarif 10% untuk semua produk dari China.

Volatilitas Harga

Harga Emas Antam Kembali Turun
Petugas menunjukkan sampel logam mulia di Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis, (23/7/2020). Usai cetak rekor ke posisi termahalnya di Rp 982 ribu, harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Emas Antam) kembali turun Rp 5.000 menjadi Rp 977 ribu per gram pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Chantelle Schieven, Kepala Riset di Capitalight Research, mengatakan bahwa pasar emas kemungkinan akan menghadapi volatilitas dalam waktu dekat karena pasar terus bereaksi terhadap pernyataan Trump menjelang pelantikannya.

"Saat ini, kita berada dalam mode menunggu dan melihat, dan pasar akan sangat sensitif karena kita belum tahu seperti apa pemerintahan baru nantinya," ujar Schieven, dikutip dari Kitco, Senin (2/12/2024).

"Kita tidak tahu seberapa banyak komentarnya hanya sekadar retorika atau seberapa keras ia akan mendorong kebijakan-kebijakannya."

Dalam jangka pendek, Schieven memprediksi harga emas kemungkinan akan bergerak dalam rentang antara USD 2.500 hingga USD 2.750 per ons. Meskipun ini mungkin membuat frustrasi beberapa investor dan pedagang, ia menekankan bahwa periode konsolidasi ini akan sehat untuk pasar emas.

"Kita tidak perlu terlalu khawatir dengan volatilitas ini," katanya. "Harga emas masih mengalami kenaikan yang signifikan dan cukup stabil. Menurut saya, ini adalah konsolidasi yang sehat."

Koreksi Pasar Emas Belum Berakhir?

Harga Emas Pegadaian Naik Rp 4.000
Emas batangan terlihat di galeri 24 Pegadaian, Tangerang, Selasa (7/7/2020). Kenaikan harga emas Pegadaian khusus batangan 1 gram cetakan Antam di tengah lonjakan kasus virus corona menjaga permintaan untuk safe havenlogam mulia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Meskipun pasar emas mengakhiri pekan ini dengan catatan positif, beberapa analis percaya bahwa penurunan besar pada Senin mungkin menandakan bahwa arah pergerakan harga cenderung melemah.

Naeem Aslam, Chief Investment Officer di Zaye Capital Markets, mengatakan bahwa meskipun harga emas telah pulih sebagian pekan ini karena inflasi yang masih tinggi, kemungkinan masih ada ruang untuk koreksi lebih lanjut. "Kami pikir harga bisa sedikit turun lagi, karena koreksi saat ini belum sepenuhnya selesai," jelasnya.

Alex Kuptsikevich, Analis Pasar Utama di FxPro, mencatat bahwa meskipun pedagang bearish saat ini mendominasi aksi harga emas, pasar tetap relatif tangguh. Menurutnya, level USD 2.540 per ons adalah level kunci yang harus diperhatikan; jika harga turun di bawah ini, level USD 2.400 bisa menjadi target berikutnya.

Namun, ia juga mencatat bahwa emas batangan berhasil mempertahankan dukungan kuat di atas USD 2.600.

"Kenaikan lambat tetapi stabil dari Selasa hingga Jumat menunjukkan minat beli yang hati-hati, yang menunjukkan minat berkelanjutan bahkan di level tinggi secara historis. Penutupan mingguan dan bulanan di atas USD 2.670 dapat menjadi sinyal untuk kenaikan lebih lanjut," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya