Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar Australia untuk Republik Indonesia, Y.M. Penny Williams bertemu Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membahas peningkatan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Australia di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, pada Rabu, 8 Januari 2025.
Kerja sama kuat antara Indonesia dan Australia sudah terjalin lama, dengan kedua negara merayakan 75 tahun hubungan diplomatik pada 2024.
Advertisement
Baca Juga
Di bawah masa bakti Dubes Penny, berbagai inisiatif kerja sama antara kedua negara terbentuk dan terhubung, seperti Prospera dan KATALIS. Program-program ini telah mendukung keberlanjutan dan memperkuat hubungan bilateral, serta menunjukkan bagaimana kedua negara dapat bekerja sama untuk mendorong inklusivitas pertumbuhan ekonomi.
Advertisement
Dubes Penny menyampaikan tahun ini akan menjadi penting bagi dunia dan juga bagi kedua negara. Indonesia saat ini tengah menjalankan pemerintahannya yang baru, dan Australia akan menyelenggarakan pemilu dalam waktu dekat. “Pemilu Federal Australia dijadwalkan akan berlangsung pada Mei 2025,” ujar Dubes Penny yang akan akhiri masa baktinya sebagai Dubes Australia untuk Indonesia seperti dikutip dari keterangan resmi,
Pertemuan juga membahas peningkatan perdagangan kedua negara, terkait peningkatan sistem perdagangan dan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Australia guna mendukung perdagangan yang berimbang dan saling menguntungkan.
Selama beberapa tahun terakhir, Australia telah memberikan dukungan berharga ketika Indonesia menjadi tuan rumah berbagai forum ekonomi internasional penting, seperti G20 pada 2022, ASEAN pada 2023, dan IPEF pada 2023.
Pada akhir pertemuan, Menko Airlangga menyampaikan rasa terima kasih atas upaya berkelanjutan dari Dubes Penny dalam menjembatani dan memperkuat hubungan kedua negara.
Australia telah menjadi mitra strategis bagi Indonesia, tidak hanya di bidang perdagangan dan investasi, tetapi juga bidang lainnya seperti pendidikan.
“Kami berharap hubungan kerja sama yang sudah ada antara Indonesia dengan Australia dapat terus berlanjut dan diperkuat,” kata Menko Airlangga.
Turut hadir mendampingi Menko Airlangga dalam pertemuan tersebut yakni Deputi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi, dan Staf Khusus Menko Perekonomian Raden Pardede
Menko Airlangga Bertemu Menteri Keuangan Hong Kong, Bahas Apa?
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima kunjungan Financial Secretary Hong Kong Special Administrative Region (HKSAR) Paul Chan di Kantor Kemenko Perekonomian.
Pertemuan tersebut untuk menjajaki berbagai peluang kerja sama investasi antara Hong Kong dengan Indonesia. Dalam pertemuan tersebut Secretary Paul Chan menyampaikan, Hong Kong dapat menjadi mitra potensial untuk mengembangkan supply chain services di Indonesia.
Sebagai salah satu penyedia financial services terbesar di Asia, Hong Kong melihat berbagai potensi kerja sama yang siginifikan dengan Indonesia, khususnya di bidang keuangan.
Menanggapi hal tersebut, Menko Airlangga menyambut baik rencana investasi dan kerja sama pembiayaan yang ditawarkan Hong Kong dalam membangun sarana supply chain dan proyek infrastruktur lainnya. Menko Airlangga juga mendorong para pelaku bisnis dari Hong Kong untuk menggali lebih dalam lagi berbagai peluang investasi di Indonesia.
“Pemerintah Indonesia memberikan berbagai insentif fiskal seperti Tax Holiday, Tax Allowance, Investment Allowance, dan Super Deduction Tax. Berbagai kemudahan yang diberikan mungkinkan entitas bisnis dari Indonesia dan Hong Kong untuk mengakses pasar yang lebih luas dan meningkatkan efisiensi bisnis,” kata Menko Airlangga, dikutip Kamis (9/1/2025).
Bahas Ekonomi Global
Lebih lanjut, pertemuan itu juga membahas kondisi ekonomi global yang saat ini tengah menghangat.
Menko Airlangga dan Secretary Paul Chan mendiskusikan ketidakpastian ekonomi global yang disebabkan oleh situasi geopolitik yang menjadi tantangan bagi semua negara.
Advertisement
Puji Ekonomi Indonesia
Secretary Paul Chan memuji kondisi perekonomian Indonesia yang tetap kuat dan pasar yang tetap tumbuh di tengah segala kesulitan yang tengah melanda dunia tersebut.
“Indonesia memiliki lingkungan bisnis kondusif serta surplus populasi usia muda dapat menjadi faktor utama yang akan memperkuat kerja sama investasi," ujar Secretary Paul Chan.
Seelain itu, Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa terdapat beberapa sektor kerja sama potensial lainnya yang dapat dijajaki oleh para investor Hong Kong, seperti energi terbarukan dan greenfield.
Menko Airlangga juga mengatakan bahwa Indonesia menawarkan berbagai kerja sama menjanjikan dengan potensi pertumbuhan yang signifikan, seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dengan fokus area seperti industri, pariwisata, manufaktur, dan digital.