Liputan6.com, Jakarta - Harga emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau harga emas Antam hari ini melonjak signifikan saat Tahun Baru Imlek 2025. Hal yang sama juga terjadi dengan harga jual kembali emas Antam atau harga buyback emas Antam yang turun dari rekor tertinggi.
Pada Rabu (29/1/2025), harga emas Antam meroket Rp 10.000 menjadi Rp 1.607.000 per gram dari sebelumnya Rp 1.597.000 per gram. Sebelumnya saat harga di Rp 1.611.000 per gram adalah rekor tertinggi harga emas Antam sepanjang sejarah.
Baca Juga
Hal yang sama juga terjadi pada harga emas Antam buyback. Harga buyback naik Rp 10.000.Harga buyback emas Antam kini menjadi Rp 1.457.000. Harga buyback ini adalah jika Anda ingin menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 1.457.000 per gram.
Advertisement
Perubahan harga emas Antam dipengaruhi oleh sejumlah faktor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Pemahaman mengenai faktor-faktor ini sangat penting bagi mereka yang berencana untuk berinvestasi dalam emas Antam.
Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Anda dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Hingga pukul 08.12 WIB, sebagian besar kepingan emas Antam masih tersedia untuk lokasi di butik Logam Mulia Gedung Antam Jakarta.
Daftar Harga Emas Antam
Berikut rincian harga emas Antam hari ini di butik emas Gedung Antam, melansir laman logammulia.com:
- Harga emas 0,5 gram: Rp 853.500
- Harga emas 1 gram: Rp 1.607.000
- Harga emas 2 gram: Rp 3.158.000
- Harga emas 3 gram: Rp 4.717.000
- Harga emas 5 gram: Rp 7.839.000
- Harga emas 10 gram: Rp 15.600.000
- Harga emas 25 gram: Rp 38.837.500
- Harga emas 50 gram: Rp 77.555.000
- Harga emas 100 gram: Rp 154.990.000
- Harga emas 250 gram: Rp 387.087.500
- Harga emas 500 gram: Rp 773.875.000
- Harga emas 1.000 gram: Rp 1.547.600.000.
Harga Emas Dunia
Sebelumnya, harga emas melambung pada perdagangan Selasa, 28 Januari 2025 usai alami penurunan karena aksi jual yang dipimpin sektor teknologi. Adapun harga emas melonjak seiring meningkatnya ketidakpastian atas tarif yang diusulkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuat minat investor pada aset safe haven tetap tinggi.
Mengutip CNBC, Rabu (29/1/2025), harga emas di pasar spot naik 0,8 persen menjadi USD 2.763,26 per ounce. Harga emas turun lebih dari 1 persen untuk menandai penurunan tajam sejak 18 Desember pada sesi sebelumnya yang didorong oleh model artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang berbiaya rendah dan berdaya rendah milik DeepSeek.
Sementara itu, harga emas berjangka AS naik 1,2 persen menjadi USD 2.770,90.
“Saya pikir beberapa faktor terbesar adalah komentar Trump kemarin terkait tarif. Saat ini, korelasinya dengan emas adalah sekeranjang geopolitik, ekspektasi inflasi,” ujar Senior Market Strategist RJO Futures, Daniel Pavilonis.
Donald Trump menuturkan pada Senin, 27 Januari 2025 kalau berencana untuk mengenakan tarif pada chip computer, farmasi dan baja impor. Hal ini sebagai upaya membuat produsen membuatnya di Amerika Serikat.
Kebijakan Trump, selain dianggap sebagai inflasi, berpotensi memicu perang dagang yang meningkatkan permintaan emas sebagai aset safe haven.
Advertisement
Fokus Investor
Adapun fokus investor kini tertuju pada pertemuan kebijakan pertama the Federal Reserve (the Fed) pada 2025 yang dijadwalkan akan dimulai hari ini.
Para pembuat kebijakan diperkirakan mempertahankan suku bunga pada akhir pertemuan dua hari tersebut. Namun, pernyataan Donald Trump yang inginkan biaya pinjaman diturunkan menimbulkan keraguan atas independensi keputusan the Fed.
“Kita bahkan belum terlalu jauh dari titik tertinggi sepanjang masa, jadi momentum kenaikan sudah ada, kita hanya perlu semacam pemicu untuk memulainya,” ujar Chief Market Strategist Blue Line Futures, Philip Streible.
Berdasarkan jajak pendapat Reuters, harga emas tampaknya akan memecahkan rekor tahun ini. Hal tersebut seiring meningkatnya ketidakpastian ekonomi dan kekhawatiran inflasi.
Namun, analis menurunkan perkiraan harga platinum dan paladium pada 2025 karena permintaan berjuang untuk meningkat signifikan.