Bulog Berniat Impor Ikan Salmon

Tak puas berbisnis daging sapi, kedelai, jagung, beras, dan gula, Perum Bulog kini mulai merambah usaha penjualan ikan salmon.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 24 Jul 2013, 09:30 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2013, 09:30 WIB
bulog-insentif130103b.jpg
Tak puas berbisnis daging sapi, kedelai, jagung, beras, dan gula, Perum Bulog kini mulai merambah usaha penjualan ikan. Tak tanggung-tanggung, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini berencana mengimpor ikan salmon.

"Kami sudah merambah bisnis ikan sejak 3 bulan lalu dan bisa saja meminta izin untuk impor ikan salmon. Kebutuhannya cukup besar," kata Direktur Utama Bulog, Sutarto Alimoeso di Jakarta, seperti ditulis Rabu (24/7/2013).

Namun saat ini, dia mengungkapkan, pihaknya menjual ikan dengan menyerap hasil tangkapan nelayan. Ikan-ikan tersebut untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri.

"Sekarang ini kami menjual ikan cakalang dari daerah Kalimantan Timur dan bandeng dari Jawa Timur yang dikirim ke Jakarta," terang Sutarto.

Menurut dia, upaya tersebut dilakukan supaya Bulog mempunyai pasokan yang bisa diserap pasar tradisional apabila harga ikan bergejolak, seperti harga daging sapi saat ini.

"Peran kami tetap sebagai stabilisator harga. Itu sudah jati diri kami, dan sekaligus membangun jaringan pemasaran secara perlahan di bisnis pangan," tandas dia.

Dalam menetapkan harga ikan, Sutarto menjelaskan, Bulog harus melihat dua sisi, yakni melindungi nelayan dalam negeri, sedangkan di sisi lain, harus melindungi konsumen supaya harga ikan jangan sampai terlalu mahal.

"Kalau harganya kemahalan, bagaimana konsumen bisa mendapatkan ikan. Makanya kami menjual dengan harga yang wajar," pungkasnya. (Fik/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya