Bisnis Batu Bara RI Terganggu Jika China Terapkan Pajak Impor

"Itu jelas mengganggu, ekspor batu bara kita ke China kan paling besar," ungkap Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Thamrin Shite.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 11 Sep 2013, 19:30 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2013, 19:30 WIB
bisnis-batu-bara-130911c.jpg

Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) akan melakukan koordinasi dengan Kementerian Perdagangan terkait rencana pemerintah China menetapkan bea masuk batu bara kalori rendah sebesar 3%.

"Kalau yang saya dengar pertama hanya untuk low rank, kami akan meminta penjelasan dulu," kata Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Thamrin Shite di Jakarta, Rabu (11/9/2013).

Menurut Thamrin, rencana pemerintah Negeri Tirai Bambu tersebut sangatlah menggangu pengusaha batu bara Indonesia. Pasalnya, China merupakan negara tujuan ekspor utama bagi Indonesia.

"Itu jelas mengganggu, ekspor batu bara kita ke China kan paling besar," ungkapnya.

Sementara itu, guna mengurangi ekspor, pemerintah sedang mendorong penyerapan batu bara oleh pelanggan domestik. Salah satunya, dengan meminta para pengusaha mengubah batu bara menjadi gas. Pemerintah juga mendesak para pengusaha membangun pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di mulut tambang.

"Yang sekarang sedang kita buat kebijakan batu bara itu jadi liquid, jadi gas," terang dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya