Pelaku Pasar: Cukup! Jangan Naikkan Lagi BI Rate

Data-data ekonomi terbaru menunjukan adanya perbaikan sehingga BI diimbau tak lagi menaikkansuku bunga acuan BI rate.

oleh Syahid Latif diperbarui 11 Des 2013, 13:00 WIB
Diterbitkan 11 Des 2013, 13:00 WIB
bi-rate-130503b.jpg
Bank Indonesia bakal kembali menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) terakhir untuk tahun 2013 pada Kamis 12 Desember esok. Dengan kejutan-kejutan yang dibuat bank sentral selama ini, pasar kini kesulitan memprediksi keputusan apa yang akan diputuskan BI.

"Kejadian sudah terjadi di rapat dewan gubernur November, bahwa kita tidak tahu apa yg akan dicapai pada keputusan berikutnya," ujar Research Analyst PT Buana Capital, Alfred Nainggolan dalam perbincangan dengan Liputan6.com, Rabu (11/12/2013).

Alfred menilai, dengan data-data ekonomi terbaru yang dikeluarkasn pemerintah, seharusnya BI tak perlu lagi menaikkan suku bunga acuan BI rate. Sebagai informasi, BI terakhir kali menaikkan suku bunga acua BI rate 25 basis poin pada November 2013. saat ini BI rate berada di level 7,5%.

Sementara Badan pusat Statistik (BPS) mencatat kondisi perekonomian nasional saat ini relatif lebih stabil. Hal ini terindikasi dari laju inflasi yang relatif rendah dalam dua bulan terakhir.

Indonesia juga mulai mencetak surplus perdagangan pada Oktober 2013 dengan nilai US$ 42 juta.

"Sebenernya kalau kita lihat dengan angka inflasi 0,12% di bulan November, BI sepertinya tidak perlu lagi menaikkan suku bunga," tegas Alfred.

Dia menilai bank sentral saat ini seharusnya berharap pemerintah memberikan upaya maksimalnya dalam menekan defisit transaksi berjalan (current account) yang telah berimbas pada kurs rupiah. (Shd/Igw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya