13,1 Juta Pelanggan Listrik Pra Bayar RI Terbesar di Dunia

PT PLN menyatakan jumlah pelanggan prabayar menggunakan listrik prabayar sebanyak 13,1 juta pelanggan.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 24 Jan 2014, 09:46 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2014, 09:46 WIB
listrik-sambungan130207c.jpg
PT PLN (Persero) menyatakan jumlah pelanggan prabayar menggunakan listrik prabayar sebanyak 13,1 juta pelanggan. Mengalahkan Afrika Selatan,  saat ini Indonesia tercatat sebagai pengguna listrik prabayar terbesar di dunia.

"Memang untuk jumlah pemakai listrik prabayar,  Indonesia yang paling besar. Kalau di Afrika Selatan sebanyak 4,5 juta pelanggan," jelas Direktur Perencanaan dan Manajemen Risiko PLN, Murtaqi Syamsuddin saat ditemu di sela raker PLN di Tangerang, seperti ditulis Jumat (24/1/2014).
Murtaqi menjelaskan, konsep listrik prabayar pertama kali diperkenalkan di Inggris dan kemudian diadaptasi oleh  Afrika Selatan sejak 1997. Melihat keberhasilan Afrika, PLN tertarik untuk menerapkan sistem listrik prabayar di Tanah Air.

Fasilitas listrik prabayar di Indonesia, pertama kali dinikmati oleh masyarakat di Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu pada 2007.

Dari tahun ke tahun, jumlah pelanggan listrik prabayar PLN terus meningkat. Pada tahun lalu, PLN telah menambah 5,3 juta pelanggan baru untuk listrik prabayar. Dengan total pelanggan 13,1 juta, itu berarti 24,3% dari total pelanggan PLN sebanyak 5,39 juta sudah memakai listrik prabayar.

Pemanfaatan listrik prabayar menguntungkan pelanggan karena dengan menggunakan layanan tersebut pelanggan dapat mengatur pemakaian listrik dan dapat mematok anggaran biaya listrik bulanan.

Selain itu, pelanggan juga terlepas dari masalah kesalahan catat penggunaan listrik serta terbebas dari sanksi pemutusan telat bayar listrik. Secara otomatis layanan ini juga mengatasi keluhan pelanggan tentang pembacaan meter oleh petugas PLN yang tidak akurat.

Pelanggan juga tidak perlu khawatir mati listrik mendadak saat stroom yang tertera di meter sudah habis. Karena secara otomatis, meteran prabayar akan memberikan alarm jika jumlah kilowatt hour sudah mulai habis.

Murtaqi mengakuim PLN dalam melayani sambungan baru di wilayah tertentu lebih menyarankan kepada calon pelanggan untuk menggunakan layanan listrik prabayar. Perseroan juga mengajak kepada para pelanggan lama untuk beralih ke layanan listrik prabayar.

"Tetapi keputusan apakah mereka tetap menggunakan pascabayar atau prabayar berada di tangan pelanggan," ungkap dia. (NDw)

Baca juga:

PLN Rugi Rp 18, 5 Miliar Gara-gara Banjir Jakarta

Emiten Kakap Tak Lagi Dapat Jatah Subsidi Listrik


Subsidi Dicabut, Tarif Listrik Industri Besar Bakal Fluktuatif

Per 1 Mei, Tarif Listrik Pelanggan Kakap Naik Turun Bak Pertamax

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya