"OCA Jangan Ikut Campur Sepakbola Indonesia"

OCA dan AFC siap membantu pemerintah memulihkan kembali sepakbola di Indonesia.

oleh Risa Kosasih diperbarui 19 Mei 2015, 15:46 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2015, 15:46 WIB
Gatot Dewa Broto
Gatot Dewa Broto

Liputan6.com, Jakarta Deputi V Bidang Kemitraan dan Harmonisasi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Gatot S Dewabroto mengungkapkan bahwa Dewan Olimpiade Asia (OCA) tak bisa ikut berperan dalam penyelesaian masalah sepak bola di Indonesia.

Juru bicara Menpora ini, mengatakan hal tersebut menanggapi pernyataan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo usai menghadiri pertemuan Federasi Bola Voli International (FIVB) di Laussane, di Swiss.

Dalam kunjungannya ke Eropa tersebut, Rita bertemu dengan Presiden Dewan Olimpiade Asia (OCA) Sheikh Mohammed Al-Sabah, serta Presiden AFC Sheikh Salman bin Ibrahim Al-Khalifa. 

Kepada media Rita mengatakan dua organisasi tersebut siap membantu pemerintah memulihkan kembali sepak bola di Indonesia dengan catatan sanksi administratif PSSI dicabut oleh Menpora Imam Nahrawi.

"Saya perlu penjelasan lebih lanjut dari OCA karena tempo hari baru dengar cerita dari Bu Rita. Kami senang Bu Rita sudah berkomunikasi, tapi ini bukan urusan OCA, tapi FIFA," kata Gatot, Selasa (19/5/2015) di kantor Kemenpora.

"Nanti kalau kami sudah bertemu dengan FIFA, jadi tahu bagaimana strategi dan alasan FIFA, meski ada pimpinan OCA yang juga menjadi pengurus FIFA," tutur Gatot lagi.

"Kami mengusahakan jangan sampai kena banned (sanksi). Kalau PSSI mengumumkan kabinetnya itu silahkan, mungkin hanya efek dari KLB. Tapi bagi kami selama pembekuan kegiatan keolahrgaan belum dicabut, eksistensinya sulit diakui oleh pemerintah," kata mantan staf Menkominfo tersebut.

Baca Juga:

Bosan Jadi Cadangan, Kiper Madrid Ngambek

Jupe Yakin Persib Bisa Lewati Adangan Jagoan Hongkong di AFC Cup

Spaso Sudah Gatal Main di Turnamen Pra Musim QNB League

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya