Atep Bangga Antar Persib Torehkan Tinta Emas di SUGBK

Stadion yang selama ini angker bagi skuat Pangeran Biru berubah menjadi lokasi pesta Persib dan Bobotoh

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 18 Okt 2015, 23:14 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2015, 23:14 WIB
20151011-Persib vs Mitra Kukar-Bandung
Kapten Persib, Atep melakukan selebrasi usai usai mencetak gol ke gawang Mitra Kukar di laga semi final leg kedua Piala Presiden 2015 di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Sabtu (10/10/2015). Persib unggul 3-1. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Persib Bandung resmi menjadi juara Piala Presiden 2015 setelah mengalahkan Sriwijaya FC dua gol tanpa balas di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (18/10/2015) malam WIB.

Sejarah baru diciptakan Maung Bandung setelah menaklukkan Laskar Wong Kito di final Piala Presiden 2015 akhir pekan ini. Penantian 20 tahun Persib berakhir manis. Tim yang identik dengan warna biru ini menasbihkan diri menjadi juara setelah terakhir kali mereka meraihnya di Final Ligina (Liga Indonesia) I musim 1994-95 setelah merebut juara Perserikatan musim 1986 dan 1989-90.

Pada era Perserikatan, Persib juara pada 1986 di SUGBK setelah mengalahkan Perseman Manokwari setelah dua kali dikalahkan PSMS Medan di final pada 1983 dan 1985. Persib kemudian mengukir kemenangan di era perserikatan pada musim 1989-90 setelah mengandaskan Persebaya Surabaya.

Dua dekade lalu, Persib berpesta di SUGBK setelah mengalahkan Petrokimia Putera. Kemenangan di Ibukota ini terasa spesial lantaran Persib meraihnya di kandang musuh abadi, Persija Jakarta. 

Bintang Persib, Atep Rizal tidak dapat menutupi rasa bangga bisa mengantarkan Persib menorehkan tinta emas di SUGBK.

"Yes, kami bisa menciptakan sejarah di Jakarta. Kami berhasil angkat trofi Piala Presiden di SUGBK," kata Atep, mantan pemain Persija ini.

Momen langka terjadi di partai puncak Piala Presiden 2015. Persib harus bertandang ke SUGBK. Stadion yang selama ini angker bagi skuat Pangeran Biru berubah menjadi lokasi pesta Persib dan Bobotoh. SUGBK tidak pernah tersentuh Bobotoh karena hubungan yang tidak harmonis dengan Jakmania, kelompok suporter Persija.

Mengenai pertandingan, Atep menilai kemenangan Persib atas SFC dibantu SFC. Persib sudah memimpin lebih dulu melalui gol Achmad Jufriyanto di menit ke-6. Persib mengunci gelar setelah kiper SFC, Dian Agus mencetak gol bunuh diri di pertengahan babak kedua.

"Kami sudah prediksi, partai final berjalan sengit. Sriwijaya bermain baik, kami hanya diuntungkan dengan gol cepat," ujar sang Kapten. (Cak/Rjp)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya