Formasi Juventus di Liga Champions Diprediksi Gagal

Juventus dinilai perlu menerapkan strategi lain agar bisa sukses di Liga Champions.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 25 Jan 2017, 05:10 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2017, 05:10 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Legenda sepakbola Italia, Marco Tardelli, mengingatkan Juventus soal formasi baru mereka, 4-2-3-1. Menurutnya, formasi tersebut tidak seimbang untuk diterapkan di Liga Champions.

Seperti diketahui, pelatih Juventus Massimiliano Allegri mengubah formasi timnya menjadi lebih menyerang, dengan menempatkan tiga penyerang lubang di belakang ujung tombak. Formasi tersebut diterapkannya saat melawan Lazio di Serie A akhir pekan lalu.

Juventus memang akhirnya menang 2-0 dalam laga tersebut. Tapi, dalam keadaan normal, sepanjang musim ini Juventus lebih sering menerapkan pola 4-3-1-2 atau 3-4-3.

"Saya lihat itu akan sulit untuk diterapkan di (kompetisi) Eropa. Formasi tersebut akan menjadikan tim tidak seimbang, dan itu bukanlah gaya Allegri yang sesungguhnya," ujar Tardelli kepada Gazzetta dello Sport, seperti dikutip dari Football Italia.

Lanjut Tardelli, Juventus membutuhkan keseimbangan di lini tengah, dengan tidak memaksakan pemain belakang terlalu maju ke depan untuk membantu.

"Formasi seperti itu sungguh tidak cocok. Tidak mungkin. Kompetisi Eropa itu berbeda. Tidak mungkin memaksakan (Mario) Mandzukic dan (Juan) Cuadrado membantu pertahanan. Terutama Cuadrado. Kalau Mandzukic mungkin bisa. Dia tipe penyerang yang bisa bertahan. Kalau Cuadrado, saya tidak yakin," tutur mantan penyerang Juventus di era 1975 hingga 1985 itu.

Formasi diterapkan


Lebih lanjut menurut Tardelli, lebih baik jika Juventus memasang tiga penyerang di depan, dengan tetap memasang gelandang murni di barisan tengah. "Dybala memang bukan seorang trequartista. Tapi dia bisa menyesuaikan diri.

Pria yang pernah merasakan mengangkat trofi Piala Dunia bersama timnas Italia itu pun menampik persamaan lima penyerang antara Higuain, Mandzukic, Dybala, Cuadrado dan Miralem Pjanic dengan penyerang di eranya, yakni Zibi Boniek, Michel Platini, Roberto Bettega, dan Paolo Rossi.

Soal perbandingan antarpemain di era Juventus sekarang dengan Juventus di eranya, Tardelli menyebut masing-masing punya kelebihannya sendiri. "Tetap ada bedanya. Bukan soal kualitasnya. Di dalam urusan pengalaman internasional mereka tak harus diperbandingkan," jelas Tardelli.

"Dulu Juventus punya Michel Platini. Dia pemain hebat. Dia bergerak ke manapun dia mau. Kami selalu memperhatikan di mana dia berada. Sekarang Juventus ada Dybala. Saya bilang dia mirip Messi," katanya.

Tardelli sendiri merasa dirinya berbeda dari Miralem Pjanic yang berada di belakang penyerang. "Saya lebih bertahan ketimbang Pjanic, walaupun saya sering mencetak gol," ucap Tardelli.

(Abul Muamar)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya