Liputan6.com, Medan - Alessandro Del Piero angkat bicara soal gagalnya Tim Nasionas Italia lolos ke Piala Dunia 2018 yang akan digelar di Rusia. Bagi pemain berjuluk Il Pinturicchio ini, kenyataan itu harus diterima.
“Kami harus terima kenyataan itu. Menurut saya ini sangat aneh, karena di Italia kami sangat sukses. Tapi memang untuk Timnas, kami tidak terlalu baik,” kata Del Piero di Kota Medan, Sumatera Utara (17/5/2018).
Advertisement
Baca Juga
Timnas Italia gagal ke Piala Dunia setelah kalah di babak playoff. Melawan Swedia, Timnas Italia kalah 0-1 sehingga harus melupakan Piala Dunia 2018.
Italia memang kesulitan untuk memperjuangkan tiket ke Piala Dunia. Pada babak penyisihan grup, mereka harus bersaing memperebutkan posisi pertama dengan Spanyol.
Melalui perjuangan berat, Timnas Italia hanya bisa bertengger di posisi dua. Sempat percaya diri bisa lolos, Italia malah kalah tipis dari Swedia. Pelatih Giampiero Ventura pun langsung dicopot dari posisinya.
Del Piero sendiri pernah berjaya bersama Timnas Italia yang jadi juara dunia di Piala Dunia 2006. Dia menjadi salah satu pilar yang membantu Italia jadi juara kalahkan Timnas Prancis lewat adu penalti.
Kegiatan Ale
Di Medan, Del Piero yang akrab dipanggil Ale, akan menjalani rangkaian kegiatan di Medan hingga Jumat, 18 Mei 2018. Mulai dari coaching clinic, talent scouting, fun football, meet and greet, dan fund raising for Sinabung.
Pemain yang turut mengantarkan Italia juara Piala Dunia 2006 itu juga akan terlibat langsung dalam Meet and Greet sekaligus pengumpulan dana (fund rising) untuk korban Sinabung. Kedatangan Ale merupakan hasil inisiatif cawagub Sumut, Sihar Sitorus.
Di Ibu Kota Sumatera Utara, Del Piero juga membagikan tips kepada masyarakat Indonesia agar dapat menjadi pemain sepak bola di Italia. Menurutnya, untuk menjadi pemain sepak bola di Italia membutuhkan keseriusan dan ketekunan serta kerja keras.
“Itu tidak mudah. Ada salah satu pemain Italia dari Indonesia, yaitu Radja Nainggolan. Tidak gampang menjadi seperti Radja. Mencapai level itu perlu kombinasi, talenta, mental, fisik dan passion. Program sepak bola untuk usia dini juga sangat penting,” ucapnya.
Advertisement
Bom Surabaya
Disinggung apakah dirinya mengetahui soal teror bom Surabaya, Del Piero mengaku mengetahuinya. Del Piero juga membeberkan alasannya berani datang ke Indonesia meski dalam pemberitaan sedang diterpa serangan terror.
“Saya tahu tentang aksi terorisme di Indonesia, tentu keluarga saya secara alami khawatir. Saya sebagai ambassador bola, dan mantan pemain bola, ini adalah tanggung jawab saya untuk menyampaikan misi perdamaian. Indonesia adalah negara yang sangat cantik, banyak negara yang tidak seperti Indonesia," katanya.
Kedatangan Del Piero ke Medan merupakan inisiatif dari Sihar Sitorus. Ia menyambut kedatangan Del Piero di Medan. Ia bahkan akan menemani Del Piero selama berada di Medan.
Sihar adalah salah satu tokoh yang peduli dengan kemajuan sepakbola di Sumut. Selain membangun klub Pro Duta FC, Sihar pernah menjadi CEO PSMS Medan 2008-2009. Tak hanya itu, Sihar juga pernah menjabat Exco PSSI.
Sihar berharap kehadiran Del Piero selama dua hari di Medan memberikan motivasi anak-anak di Sumatera Utara agar terus berkiprah dan mengharumkan nama daerah dan bangsa.
“Kepedulian dan sikap saling asah, asih, asuh itu penting. Del Piero sudah mencontohkan. Dia menginspirasi banyak pihak untuk memberikan perhatian lebih kepada anak-anak tidak mampu dan penyandang disabilitas," katanya.