Liputan6.com, Los Angeles - Jose Mourinho mengesampingkan Paul Pogba menjadi kapten Manchester United (MU) pada musim depan. Mourinho masih mempercayakan ban kapten di lengan Antonio Valencia.
Padahal, Pogba merupakan aktor utama Timnas Prancis menjuarai Piala Dunia 2018. Gelandang MU itu menyemangati rekan-rekannya di ruang ganti pada jeda pertandingan melawan Kroasia di partai final.
Advertisement
Baca Juga
"Kita tahu kalau kita kalah di final (Piala Eropa 2016). Kita tahu itu. Kita merasakannya di sini (menunjuk ke jantungnya). Kenangan itu masih ada di kepala kita. Hari ini, kita tak akan membiarkan kesebelasan lain mengambilnya," kata Pogba kala menyemangati timnas Prancis di final Piala Dunia.
"Saya ingin kita berada dalam memori semua rakyat Prancis yang menyaksikan kita. Anak-anak mereka, cucu-cucu mereka, dan cicit-cicit mereka. Aku ingin kita berjalan ke lapangan sebagai petarung, sebagai pemimpin," lanjutnya.
Tentunya hal itu bukanlah tugas Pogba mengingat Hugo Lloris merupakan kapten Prancis. Namun, jiwa kepemimpinan Pogba sangat dibutuhkan MU untuk musim depan.
Belum Pantas
Namun Mourinho menilai Pogba belum pantas menjabat sebagai kapten Setan Merah musim depan. Pelatih asal Portugal itu menyebut Pogba masih terlalu muda untuk memimpin MU.
"Kaptennya musim lalu adalah Valencia, saya pikir dia akan jadi kapten (di musim selanjutnya). Saat Valencia tidak bermain, kami harus membuat keputusan. Itu tergantung pada siapa yang ada di lapangan," kata Mourinho, dilansir dari Manchester Evenning News.
"Kalau ada Chris Smalling, kalau ada Ashley Young, kalau ada Ander Herrera atau Juan Mata ya mereka. Itu tergantung pada siapa yang bermain. Nemanja Matic punya kemampuan untuk menjadi kapten MU tapi dia baru datang satu tahun lalu," ucapnya melanjutkan.
Â
Advertisement
Tak Peduli
Akan tetapi, Mourinho juga sudah punya jawaban kenapa nama Pogba tidak disebutkan. Pasalnya, dia tak begitu peduli di tangan siapa ban kapten melingkar.
"Saya tidak pernah peduli soal kapten. Saya lebih peduli pada kondisi ruang ganti dan para pemimpin," ujar mantan nakhoda Chelsea tersebut.