Final Liga Champions: Kejutan dari Tottenham atau Gelar Keenam Liverpool?

Final Liga Champions antara Tottenham melawan Liverpool di Wanda Metropolitano, Madrid dini hari nanti bakal jadi pertaruhan apakah Spurs lebih beruntung atau Liverpool rebut gelar keenam.

oleh Defri Saefullah diperbarui 01 Jun 2019, 17:15 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2019, 17:15 WIB
Tottenham Hotspur Vs Liverpool
Liga Champions - Tottenham Hotspur Vs Liverpool (Bola.com/Adreanus Titus)

Liputan6.com, Jakarta Sorot mata pecinta sepak bola bakal tertuju ke Wanda Metropolitano Stadium, tempat digelarnya final Liga Champions antara Tottenham vs Liverpool, Minggu (2/6/2019) dini hari WIB. Pecinta sepak bola sebelumnya sudah dibuat takjub dengan usaha kedua tim tembus ke final Liga Champions.

Aksi heroik diperlihatkan Liverpool dengan membalas empat gol langsung saat melawan Barcelona. Padahal saat kalah 0-3 dari Barcelona di Camp Nou, banyak yang tidak yakin The Reds bisa come back. 

Sama halnya dengan Tottenham Hotspur. Perjuangan The Lily White hingga menembus final Liga Champions bukan sesuatu yang mudah. Sebelum menjungkalkan Ajax Amsterdam secara dramatis di semifinal, Tottenham sudah terlebih dahulu menjungkalkan favorit juara Manchester City, juga dengan cara yang dramatis.

Kini, publik akan bertanya-tanya apakah bakal ada lagi kejuatan di final Liga Champions? Jangan sampai final ini menjadi antiklimaks, sedangkan klimaksnya terjadi di semifinal.

Kejutan yang dimaksud di sini yaitu kemungkinan Tottenham menjadi juara. Ini tentu menjadi sejarah bagi klub bermakas di London ini kalau bisa merealisasikan itu dengan mengalahkan Liverpool di final Liga Champions.

Sudah 100 tahun lebih tak pernah tembus final Liga Champions dan kini menjadi juara, ini tentu menjadi kejutan yang boleh jadi juga antiklimaks. Bagaimanapun, tak bisa menutup mata, Liverpool lebih dijagokan di laga nanti.

Pelatih Tottenham, Mauricio Pochettino ogah pesimistis menghadapi laga ini. Meski dia tahu timnya underdog.

"Pikiran Anda sangat kuat dan Anda lah yang menentukan batasannya," kata Pochettino seperti dikutip Mirror.

"Pemain sudah tahu betapa pentingnya pikiran. Jadi sebelum mempersiapkan segalanya, siapkan dulu pikiran Anda agar siap. Fokus. Emosi harus terjaga dengan baik," ujarnya.

Di Liga Inggris, Tottenham sangat inferior dibandingkan Liverpool. Hingga akhir musim, Tottenham terpaut 26 poin dari Liverpool di klasemen akhir Liga Inggris. Mungkinkah ada kejutan?

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Bukan Pecundang

Jurgen Klopp, LIverpool
Manajer Liverpool, Jurgen Klopp (bertopi), berselebrasi bersama para pemain setelah mengalahkan Barcelona pada leg kedua semifinal Liga Champions, di Anfield, Rabu (8/5/2019) dini hari WIB. (AFP/Paul Ellis)

Ada satu hal yang sedikit mengkhawatirkan fans Liverpool saat melawan Tottenham Hotspur di final Liga Champions yang berlangsung di Wanda Metropolitano, Madrid, Minggu (2/6/2019). Bukan kualitas tim, tapi kesialan yang kerap menimpa pelatih kesayangan mereka Jurgen Klopp.

Menjelang duel final Liga Champions yang diprediksi ditonton 70.000 fans kedua tim, Klopp memiliki rekor yang tidak ciamik saat tampil di final. Sejak 2012, pelatih asal Jerman ini sudah kalah 6 kali di laga final.

Fakta ini tentu membuat ciut fans, tapi tidak buat Klopp. Pelatih Liverpool itu memastikan dirinya tak pernah merasa jadi pecundang meski membawa rekor buruk itu di kariernya.

"Karier saya selama ini tidak dinaungi kesialan. Saya tak punya masalah di karier saya. Istri sa\ya selalu tanya kapan laga final, soalnya sejak 2012, kecuali 2017, tim yang saya latih selalu tembus final," kata Klopp seperti dikutip BBC.

"Saya tak melihat diri saya sebagai pecundang. Kami pasti bakal bermasalah kalau itu benar."

Dilihat kualitas antara kedua tim, Liverpool boleh berbangga karena unggul dalam banyak hal. Musim ini saja, Liverpool akhiri musim di Liga Inggris dengan keunggulan 26 poin dari Tottenham Hotspur.

Liverpool juga mencatatkan rekor di Liga Inggris. Mereka menjadi satu-satunya tim yang gagal juara Liga Inggris meski mengemas 97 poin.

Namun masalah kesialan Klopp tetap jadi sorotan. Klopp menegaskan suasananya berbeda sekarang."Kalau saya memang jadi alasan kekalahan di enam final, setiap orang bolehlah khawatir," katanya.


Gelar Keenam

Kegembiraan Jurgen Klopp Usai Liverpool Taklukkan Everton
Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp memeluk striker Divock Origi usai pertandingan melawan Everton pada lanjutan Liga Inggris di Anfield Stadium (2/11). Origi mencetak gol pada menit ke-96 dan mengantar Liverpool menang 1-0. (AFP Photo/Oli Scarff)

Liverpool mengincar gelar keenam di Liga Champions pada laga nanti. Sejauh ini, The Reds sudah mengoleksi 5 gelar dan terakhir kali mendapatkannya pada 2005.

Sedangkan Spurs mengincar trofi pertama mereka dalam 11 tahun terakhir. Mereka terakhir kali juara Piala Inggris pada 2008 lalu.

Liverpool akan habis-habisan untuk mengejar gelar keenam ini. Apalagi ada kabar baik skuat mereka sudah semakin lengkap karena Roberto Firmino yang sudah cedera lama dikabarkan siap tampil.

Bek Liverpool, Joel Matip yakin timnya bisa mengalahkan Tottenham Hotspur dan meraih trofi Liga Champions. Liverpool dan Tottenham akan bentrok dalam laga final di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid, Minggu (2/6/2019) dinihari WIB.

"Ini akan menjadi pertandingan berbeda, tetapi kami tahu kami bisa mengalahkan mereka dan kami sangat menantikannya," kata Matip seperti dilansir situs resmi UEFA.

Liverpool dan Tottenham hanya berharap kepada final Liga Champions untuk meraih trofi di musim ini. Di kompetisi domestik, kedua tim Liga Inggris ini kalah bersaing dengan Manchester City yang meraih treble winners.

Liverpool finis di peringkat kedua, sementara Tottenham berada di peringkat keempat. Meraih trofi Liga Champions pun bakal menjadi akhir yang manis bagi keduanya.

"Ini musim yang hebat dan kami bisa menyelesaikannya. Ini pertandingan terbesar di musim ini dan kami akan melakukann apapun untuknya," kata Matip.

Bagi Liverpool, ini adalah final Liga Champions kedua mereka dalam dua musim terakhir. Sayang, di final musim lalu, mereka kalah 1-3 dari Real Madrid.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya