Jakarta Persib Bandung dan 5 klub Indonesia lainnya ikut masuk dalam daftar Global Football Digital Benchmark untuk Januari 2020. Total ada 214 tim di seluruh dunia yang masuk dalam daftar ini. Demikian laporan media Jerman, Result Sports.Â
Global Football Digital Benchmark merupakan pemeringkatan klub berdasarkan jumlah pengikut dari berbagai jenis platfrom digital. Ada 15 paltform yang menjadi rujukan dengan Facebook, Instagram, Twitter, Youtube, dan SinaWeibo sebagai rujukan utama.
Persib menempati urutan teratas dari 6 klub Indonesia yang masuk daftar ini. Persib Banding menempati urutan ke-22 dunia dengan digital community mencapai 17 juta.
Advertisement
Akun Facebook Persib Bandung menyumbang jumlah terbesar dengan 9 juta pengikut. Diikuti Instagram dan Twitter yang masing-masing memiliki 3 juta pengikut.
Posisi Persib ini mengungguli beberapa klub-klub top Eropa seperti AS Roma, Ajax Amsterdam, dan Napoli. Penasaran dengan lima klub Indonesia lain yang masuk dalam Global Football Digital Benchmark Januari 2020? Berikut Bola.com memberikan informasinya untuk Anda.
1. Persija Jakarta
Persija Jakarta menempati urutan ke-50 pada Global Football Digital Benchmark edisi Januari 2020. Klub berjuluk Macan Kemayoran tersebut memiliki 6 juta komunitas digital.
Sumbangan terbesar pengikut Macan Kemayoran berasal dari Instagram dan Twitter yang masing-masing menyumbang 2 juta pengikut. Sementara akun Facebook Persija Jakarta menyumbang 1 juta pengikut.
Mereka berhasil mengungguli klub-klub Premier League seperti Aston Villa, West Ham dan Southampton.
Â
Advertisement
2. Arema FC
Arema FC nongkrong di urutan ke-98 Global Football Digital Benchmark Januari 2020. Mereka memiliki komunitas digital sebesar lebih dari 2 juta.
Akun Instagram dan Twitter masing-masing menyumbang satu juta. Sementara Facebook mengirimkan 423 ribu.
Tim Singo Edan unggul atas tim-tim seperti Crystal Palace, Stoke City FC, dan PSV Eindhoven.
Â
3. Persebaya Surabaya
Persebaya Surabaya menempati urutan ke-120 Global Football Digital Benchmark Januari 2020. Tim Bajul Ijo memiliki komunitas digital sekitar 2 juta.
Sumbangan terbesar Persebaya Surabaya berasal dari Instagram dengan 1 juta pengikut. Twitter hanya menyumbang 256 ribu dan Facebook 101 ribu.
Persebaya Surabaya berhasil mengungguli beberapa klub-klub besar Eropa seperti FC Basel, Wender Bremen, dan Lazio.
Â
Advertisement
4. Bali United
Bali United menempati urutan ke-137 Global Football Digital Benchmark Januari 2020 dengan lebih dari 1 juta komunitas digital.
Akun Instagram Bali United menyumbang pengikut tersebar dengan 912 ribu. Akun twitter Bali United memiliki 576 ribu pengikut dan Facebool sebesar 216 ribu pengikut.
Bali United unggul atas tim-tim seperti Malaga dan Norwich City.
Â
5. Sriwijaya FC
Sriwijaya FC menjadi tim terakhir asal Indonesia yang masuk Global Football Digital Benchmark Januari 2020. Mereka menempati urutan ke-146 dengan lebih dari 1 juta komunitas digital
Facebool tim Liga 2 ini menyumbang 1 juta pengikut. Sementara Instagram menyumbang 205 ribu dan Twitter sebesar 28 ribu.
Sriwijaya FC unggul atas tim-tim seperti Fulham, Hull City dan Feyenoord, Rotterdam.
Advertisement
Peringkat 30 Besar Global Football Digital Benchmark 2020
1. Barcelona (260 juta komunitas digital)
2. Real Madrid (138 juta)
3. Manchester United (142 juta)
4. Chelsea (93 juta)
5. Juventus (90 juta)
6. Bayern Munchen (83 juta)
7. Liverpool (83 juta)
8. Paris Saint-Germain (79 juta)
9. Manchester City (79 juta)
10. Arsenal (77 juta)
11. AC Milan (42 juta)
12. Galatasaray (31 juta)
13. Borussia Dortmund (31 juta)
14. Inter Milan (31 juta)
15. Atletico Madrid (29 juta)
16. Flamengo (28 juta)
17. Tottenham Hotspur (28 juta)
18. Al Ahly (25 juta)
19. Fenerbahce (23 juta)
20. Corinthias (23 juta)
21. Club America (18 juta)
22. Persib Bandung (17 juta)
23. Boca Juniors (17 juta)
24. AS Roma (16 juta)
25. River Plate (16 juta)
26. Sao Paulo (15 juta)
27. Besiktas (13 juta)
28. Al Hilal (13 juta)
29 Deportivo Guadalajara (12 juta)
30. Leicester City (12 juta)
Â
Â
Disadur dari: Bola.com (Penulis: Hanif Sri Yulianto/Editor: Yus Mei Sawitri, published 24/1/2020)