Liputan6.com, Jakarta Prahara keuangan Barcelona belum berakhir. Beban yang harus ditanggung oleh tim berjuluk Blaugrana itu semakin berat setelah para pemainnya menolak pemotongan gaji yang diusulkan manajemen.
Sejak pandemi virus Corona COVID-19 melanda dunia, klub-klub sepak bola profesional, termasuk Barcelona memang ikut kelimpungan. Sempat terhentinya kompetisi dan protokol kesehatan yang mengharuskan pertandingan tanpa penonton membuat pemasukan klub tergerus secara masive.
Baca Juga
Kendala yang sama masih dirasakan Barcelona memasuki 2020/2021. Seperti dilansir theworldgame, pemasukan Barca mengalami penurunan hingga mencapai 300 juta euro atau setara Rp 4,2 Triliun.
Advertisement
Untuk meringankan beban klub, manajemen berniat memotong gaji para pemainnya. Dengan demikian, Barcelona diharapkan bisa menghemat pengeluaran hingga mencapai 191 juta euro. Sayang, pertemuan antara perwakilan pemain dan grup karyawan, Rabu (11/11/2020) berakhir buntu.
"Hari ini, 11 November, setelah beberapa hari pertemuan dan negosiasi intens, masing-masing pihak mengakhiri periode konsultasi tanpa mencapai kata sepakat," bunyi pernyataan dari pihak klub.
Saksikan juga video menarik di bawah ini
Gaji Messi
Laporan berbagai media menyebutkan, para pemain top Barcelona, termasuk Lionel Messi bakal mengalami pemotongan gaji hingga 30 persen bila kesepakatan itu dicapai. Seperti diketahui, Barcelona dipercaya sebagai salah satu tim dengan gaji permain tertinggi di kawasan Eropa.
Advertisement
Posisi Kedelapan
Tiga pemain, yakni Luis Suarez, Ivan Rakitic, dan Arturo Vidal juga sempat menikmati kemewahan itu sebelum akhirnya hengkang pada bursa transfer musim panas lalu. Dalam kondisi keuangan yang sedang tidak kondusif, Barcelona sementara masih berada di urutan ke-8 klasemen La Liga.
Pasukan Ronald Koeman terpaut 9 poin dari Real Sociedad dengan dua pertandingan lebih sedikit.
Klasemen Liga Spanyol
Advertisement