Liputan6.com, Jakarta - Drama kelam kembali menyelimuti perjalanan Mason Mount di Manchester United. Dalam pertandingan melawan Manchester City akhir pekan lalu, sang playmaker harus meninggalkan lapangan dengan wajah sendu dan memicu kekhawatiran di Old Trafford.
Kurang dari 15 menit pertandingan berjalan, Mount terduduk di rumput Stadion Etihad. Ekspresi kesakitan tergambar jelas di wajahnya saat tim medis memberikan pertolongan pertama.
Advertisement
Baca Juga
Pemain kedua tim lalu memberikan penghormatan saat Mount berjalan tertatih menuju terowongan, sebuah momen sportivitas yang melampaui rivalitas kedua tim. Mereka mengerti kepahitan yang dilalui mantan penggawa Chelsea itu usai kerap masuk ruang perawatan dalam beberapa tahun terakhir akibat cedera.
Advertisement
Kehadiran Mount sebenarnya menjadi kejutan dari Ruben Amorim dalam line-up Derby Manchester. Pelatih Portugal itu memilih menyingkirkan Alejandro Garnacho dan Marcus Rashford dengan menempatkan Mount sebagai andalan ofensif bersama Bruno Fernandes, Amad Diallo, dan Rasmus Hojlund.
Tragedi Berulang di Balik Seragam Manchester United
Perjalanan Mount di Manchester United memang memprihatinkan. Pemain berusia 25 tahun ini mencatatkan statistik yang mengejutkan, dengan hanya bermain 32 kali bersama Setan Merah. Di saat bersamaan, dia juga absen dalam 37 pertandingan karena cedera. Sebuah ironi bagi pemain berbakat ini.
Deretan cederanya datang bertubi-tubi. Pada awal kariernya di Old Trafford, ia sempat absen enam pertandingan. Mount lalu menghilang empat bulan karena cedera betis. Musim berikutnya, tiga pertandingan terlewat karena masalah hamstring, dan tujuh pertandingan karena cedera kepala. Situasi berbeda terjadi di Chelsea, di mana Mount hanya absen 18 pertandingan sepanjang karirnya.
Bahkan penggemar Manchester City pun menunjukkan simpati. Setiap kali Mount terjatuh, desah prihatin terdengar. Pertanyaan tentang penyebab cedera beruntun ini masih menjadi teka-teki di Old Trafford.
Advertisement
Tekad Kuat Mason Mount
Di balik bayang-bayang penderitaannya, Mount tetap menyimpan harapan. Manajemen Manchester United dan Ruben Amorim terus memberikan kepercayaan. Mereka yakin bahwa bakat sejatinya akan bersinar kembali.
Para legenda sepak bola mulai angkat bicara. Mereka mengingatkan bahwa pemain besar seperti Michael Owen, Alan Shearer, dan David Beckham pernah mengalami masa sulit yang serupa. Kisah mereka membuktikan pentingnya ketangguhan mental dalam menghadapi tantangan.
Mount sendiri tidak menyerah. Dalam setiap wawancara, ia tetap menunjukkan semangatnya yang membara. "Ini bukan akhir, ini hanya bagian dari perjalanan," ungkapnya. Tekadnya untuk membuktikan diri di Manchester United menjadi cahaya harapan di tengah periode sulitnya.