Liputan6.com, Jakarta- Aplikasi pecakapan WhastApp menjadi salah satu media yang efektif untuk menyebar informasi. Namun, keunggulan tersebut kerap dimanfaatkan untuk menyebar informasi hoaks.
Sejumlah informasi yang beredar di WhatsApp pun tidak semuanya benar, sebab itu kita harus jeli memverifikasi sebelum mempercayainya agar tidak menjadi korban dan dirugikan.
Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi yang beredar di WhatsApp. Hasilnya, tidak semua informasi tersebut benar.
Advertisement
Berikut sejumlah informasi hoaks terbaru yang beredar di[ WhastApp](4428473/ ""):
1. Pesan Berantai Sebut Pemerintah Pantau Aktivitas HP
Beredar kembali pesan berantai di Whatsapp yang menyebutkan seluruh aktivitas di handphone (HP) dipantau oleh pemerintah. Pesan berantai tersebut ramai dibagikan lagi akhir pekan ini.
Berikut isinya:
"Semua aktifitas HP dll....terpantau 100%
Mulai besok dan seterusnya ada peraturan komunikasi baru.Setelah dilantiknya *Badan Siber & Sandi Nasional (BSSN), oleh Bpk Jokowi.
.Semua panggilan dicatat..Semua rekaman panggilan telepon tersimpan..WhatsApp dipantau,.Twitter dipantau,.Facebook dipantau,Semua....media sosial..... dan forum dimonitor,
Informasikan kepada mereka yang tidak tahu. Perangkat Anda terhubung ke sistem pelayanan. Berhati-hatilah mengirimkan pesan yg tidak perlu.Beritahu anak-anak Anda, Kerabat dan teman tentang berita ini
Jangan teruskan tulisan atau video dll, bila Anda menerima postingan mengenai situasi politik/masalah Pemerintahan sekarang / PM, dll
Polisi telah mengeluarkan pemberitahuan yang disebut .. Kejahatan Cargo ... dan tindakan akan dilakukan ...
bila perlu hapus saja postingan yang masuk kalau akan merugikan anda.Menulis atau meneruskan pesan apapun pada setiap perdebatan politik dan agama sekarang merupakan pelanggaran ...
penangkapan tanpa surat perintah ...Informasikan berita ini kepada orang lain agar selalu waspada.
Ini sangat serius, perlu diketahui semua kelompok dan anggota individu.Bila anda sebagai Admin Group bisa dalam masalah besar.
Beritahu semua orang tentang ini untuk berhati-hati.
Tolong bagikan; Ini sangat berguna untuk Admin group, mohon berhati-hati...."
Lalu benarkah pemerintah mengeluarkan aturan akan memantau semua kegiatan di HP?
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, pesan berantai yang menyebut semua kegiatan di handphone dipantau pemerintah adalah hoaks. Pesan tersebut telah beredar sejak tahun 2017.
2. Informasi Pendaftaran Subsidi Kuota Internet 35 GB
Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi pendaftaran mendapat subsidi kuota internet 35 GB.
Informasi pendaftaran mendapat subsidi kuota internet 35 GB beredar melalui aplikasi percakapan WhatsApp.
Berikut informasi tersebut:
"Ambil 35GB Kuota Internet Free dari Operator!
1. Subsidi akan segera berakhir 2. Buka websitenya dan segera daftarkan nomor ponsel anda untuk mendapatkan 35GB.3. Batas Pendaftaran: 31 Des 2020
Klik pada link di bawah untuk mendaftar:http://kuota.lokersumut.xyz?v=id
Setelah mendaftar pada link diatas, kuota internet akan disubsidikan setelah 1 jam!"
Benarkah informasi pendaftaran mendapat subsidi kuota internet 35 GB?
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com Cek Fakta Liputan6.com klaim informasi pendaftaran mendapat subsidi kuota internet 35 GB tidak benar.
Tautan yang dicantumkan dalam informasi tersebut merupakan modus pencurian data.
3. Informasi Program Internet Gratis Pemerintah Beredar di WhatsApp
Cek Fakta Liputan6.com mendapat informasi syarat program internet gratis pemerintah.
Informasi program internet gratis pemerintah beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.
Berikut informasinya:
"Program Internet Gratis Pemerintah. Ini syarat program Internet Gratis dari Pemerintah, Penuhi Sejumlah Syarat Berikut. Baca Selengkapnya Di https://www.program.internet.gratis.pemerintah.go.id.kominfo-internet.site/syarat-pendaftaran"
Benarkah Informasi program internet gratis pemerintah?
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, informasi program internet gratis pemerintah tidak benar.
Informasi program internet gratis pemerintah adalah hoaks yang telah beredar sejak 2 tahun lalu.
4. Informasi Alfamart Rayakan Ultah Bagikan Voucher Rp 800 Ribu
Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi Alfamart merayakan ulang tahun dengan membagikan voucher gratis Rp 800 ribu.
Informasi Alfamart merayakan ulang tahun dengan membagikan voucher gratis Rp 800 ribu beredar secara berantai di aplikasi percakapan WhatsApp.
Berikut informasi tersebut:
"* 🎉Perayaan ulang tahun Alfamart🎉*Alfamart menawarkan Voucher Rp 800.000 untuk semua orang
Menerima instruksi:1. Masing-masing hanya dapat berpartisipasi satu kali2. Kuantitas terbatas, pertama datang pertama kali 3. Acara ini tidak memerlukan biaya apapun
Dapatkan milikmu di sini GRATIS https://kupon.alfagrup.my.id/"
Benarkah informasi Alfamart merayakan ulang tahun dengan membagikan voucher gratis Rp 800 ribu?
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, informasi Alfamart merayakan ulang tahun dengan membagikan voucher gratis Rp 800 ribu adalah hoaks.
Informasi tersebut bukan program resmi Alfamart, pelaku sengaja memanfaatkan momen ulang tahun Alfamart untuk melakukan perbuatan yang bisa merugikan konsumen.
Akibat yang ditimbulkan seperti pencurian data pribadi yang digunakan untuk kepentingan pihak tertentu dengan maksud dan tujuan tertentu pula.
5. Kota Solo Bakal Terapkan Lockdown
Beredar di aplikasi percakapan terkait Kota Solo yang akan dilockdown mulai Desember hingga awal tahun depan. Pesan itu ramai dibagikan sejak akhir pekan ini.
Dalam pesan berantai isinya sebagai berikut:
"Sudah baca berita terakhir? Kota Surakarta, lockdown tidak hanya Pasar Gede nya, ya..Melainkan pemerintah Kota Surakarta juga menetapkan lockdown per 10 Desember - 20 Januari 2021."
Selain banyak dibagikan di aplikasi percakapan, kabar ini juga ramai dibicarakan di media sosial.
Lalu benarkah Kota Solo akan lockdown pada 10 Desember 2020 hingga 20 Januari 2021?
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, pesan berantai yang menyebut Kota Solo akan dilockdown mulai 10 Desember 2020 hingga 20 Januari 2021 adalah hoaks.
Ketua Pelaksana Harian Satgas Covid-19 Kota Solo, Ahyani pun membantah kabar Kota Solo akan dilockdown dalam waktu dekat.
6. Satgas Covid-19 UGM Sebar Informasi Penuhnya Tempat Isolasi Mandiri
Cek Fakta Liputan6.com mendapat informasi yang diklaim dari Satgas Covid-19 Universitas Gajah Mada (UGM), terkait penuhnya tempat isolasi mandiri.
Informasi yang diklaim dari Satgas Covid-19 UGM, terkait penuhnya tempat isolasi mandiri beredar secara berantai melalui aplikasi percakapan WhatsApp.
Berikut isinya:
"Untuk rekan2, bila tidak sangat penting dan mndesak, sementara ditunda dulu pulang ke jogja nggih. Saya sebagai tim satgas cov ugm saat ini sangat kuwalahan mengatur tempat untuk isolasi mandiri sivitas UGM. Kami sdh buka asrama mhs (3lantai) untuk isol yg positif tanpa gejala. Saat ini sdh penuh, ini kami hrs siapkan apartemen ugm untuk cadangan. Jogja merah merata kecuali sebagian GK dan KP."
Benarkah informasi dari Satgas Covid-19 UGM terkait penuhnya tempat isolasi mandiri?
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, informasi yang mengklaim dari Satgas Covid-19 UGM terkait penuhnya tempat isolasi mandiri tidak benar.
Satgas Covid-19 UGM tidak pernah mengeluarkan penyataan resmi, terkait penuhnya tempat isolasi mandiri.
situasi kasus infeksi Covid-19 di UGM terkendali, sarana isolasi dan rumah singgah sampai saat ini masih cukup menampung kebutuhan isolasi mandiri civitas.
Simak Video Berikut
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement