Sebarkan Hoaks Vaksin Covid-19, Facebook Hapus Akun Milik Koki Asal Australia

Facebook mengatakan, pihaknya tidak akan mengizinkan siapa pun menyebarkan informasi yang salah tentang Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Des 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 25 Des 2020, 18:00 WIB
Ilustrasi Covid-19, virus corona
Ilustrasi Covid-19, virus corona. Kredit: Miroslava Chrienova via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Facebook telah menghapus halaman atau akun Facebook milik koki selebriti asa Australia, Pete Evans. Facebook beralasan, Evans telah berulang kali menyebarkan informasi yang salah tentang virus corona Covid-19. 

Dengan lebih dari satu juta pengikut media sosial, Evans telah menjadi promotor teori konspirasi yang berpengaruh tentang pandemi dan vaksin Covid-19.

Facebook mengatakan, pihaknya tidak akan mengizinkan siapa pun menyebarkan informasi yang salah tentang Covid-19.

"Kami memiliki kebijakan yang jelas terhadap jenis konten ini dan kami telah menghapus Halaman Facebook Chef Pete Evans karena pelanggaran berulang terhadap kebijakan ini," kata perusahaan itu seperti dikutip dari france24.com, Jumat (25/12/2020). 

Facebook sebelumnya telah melarang beberapa akun yang mengunggah hoaks dan ujaran kebencian. Misalnya saja akun Alex Jones dan tokoh sayap kanan Milo Yiannopoulos.

Di bawah pengawasan ketat dan kritik bahwa platform tersebut merendahkan debat publik, Facebook juga telah mengumumkan larangan akun yang terkait dengan grup konspirasi QAnon.

Sementara, Evans menyangkal telah memperdagangkan kebohongan, dan mencela apa yang disebutnya "propaganda berbasis ketakutan".

"Pandemi adalah tipuan. Sesederhana itu," katanya kepada AFP awal tahun ini, tanpa memberikan bukti yang dapat dipercaya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya