Liputan6.com, Jakarta Masalah hoaks soal vaksin sangat krusial untuk bisa dicegah selama pandemi covid-19 seperti sekarang. Pasalnya jika hoaks terus dibiarkan maka akan bisa menganggu program vaksinasi itu sendiri.
Salah satu negara yang pernah terdampak hoaks terkait vaksin adalah Pakistan. Tingkat kepercayaan pada vaksin menurun drastis pada 2019 karena adanya hoaks yang viral pada 22 April 2019.
Baca Juga
Saat itu video hoaks menyebut anak-anak menjadi sakit setelah divaksin polio. Video juga menyebut warga harus membawa anaknya ke RS karena vaksin mengandung bahan beracun.
Advertisement
Video ini viral dan membuat 25 ribu anak-anak dilarikan ke RS oleh orangtuanya karena termakan hoaks tersebut. Bahkan beberapa pos kesehatan dibakar, tiga polisi dan satu petugas kesehatan tewas karena video itu memicu kerusuhan.
Pada 27 April 2019 Pemerintah Pakistan justru menghentikan program vaksinasi polio dan membuat dua juta anak-anak belum divaksin hingga sekarang. Tak heran hingga saat ini Pakistan menjadi salah satu negara yang masih mengalami endemi polio selain Nigeria dan Afganistan.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Dampak Hoaks
"Dampak hoaks itu luar biasa karena masyarakat menjadi bingung, banyak fasilitas kesehatan dibakar dan membuat program vaksinasi dihentikan," ujar Dr Asad Ali Deputi Direktur Pengawasan dan Evaluasi Program Imunisasi Pakistan dilansir First Draft.
Kini program vaksinasi polio kembali dijalankan pada 17 Februari 2020 dengan menargetkan 20 juta anak. Pemerintah Pakistan juga menyiapkan 265 ribu vaksinator untuk datang langsung ke rumah warga dan memberikan vaksin pada anak di bawah lima tahun.
"Saya tahu masih ada ribuan warga yang akan menolak vaksin polio ini, namun saya yakin jumlahnya akan semakin berkurang. Saya optimistis kami bisa melewati endemi polio ini," ujarnya menambahkan.
Advertisement