Liputan6.com, Jakarta - Pesatnya kemajuan teknologi dan digitalisasi telah memudahkan kehidupan. Namun, tentunya hal ini juga perlu diimbangi dengan kemampuan literasi digital yang baik
Bagaikan pisau bermata dua, kemajuan teknologi juga memiliki dampak negatif, antara lain cepat dan masifnya penyebaran informasi hingga hoaks tak terhindarkan dan berbagai kejahatan digital lain.
Baca Juga
Sebagai bentuk komitmen dalam menyokong masyarakat untuk menghadapi era digitalisasi dan diseminasi informasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengajak Generasi Z dan Milenial untuk bijak berinternet dan berkarya positif di ruang digital melalui kampanye Makin Cakap Digital 2024.
Advertisement
Direktur Pemberdayaan Informatika Kominfo, Slamet Santoso menyampaikan bahwa penggunaan internet khususnya media sosial oleh generasi muda tergolong sangat tinggi. Ia mengharapkan agar kegiatan ini dapat memacu semangat generasi muda untuk memanfaatkan internet secara positif.
“Ada 4 pilar yang kami targetkan melalui kampanye Makin Cakap Digital, yaitu digital skill, digital ethic, digital safety, dan digital culture, sehingga generasi muda bisa memanfaatkan internet atau sosial media untuk semakin memberi dampak positif baik bagi dirinya sendiri maupun bagi lingkungannya," tutur Slamet dilansir dari Antara, Kamis (9/5/2024).
Literasi Digital sebagai Benteng dari Kejahatan Siber
Melalui Kampanye Makin Cakap Digital, masyarakat juga diharapkan dapat melek literasi digital sehubungan dengan maraknya berbagai kejahatan siber yang terjadi di dunia maya. Tak sedikit orang yang tergiur dengan keuntungan instan hingga akhirnya terjebak judi online, investasi palsu, atau bentuk penipuan lain.
Maka dari itu, melalui kegiatan ini masyarakat juga diharapkan dapat termotivasi untuk memanfaatkan internet sebagai salah satu jalan untuk menaikkan taraf ekonomi tanpa harus melanggar hukum.
"Nanti jika diperlukan, kami siap bekerjasama dengan berbagai pihak, misalnya OJK, untuk turut turut mengedukasi masyarakat agar terhindar dari berbagai modus kejahatan dan penipuan di dunia maya," ujar Slamet lebih lanjut.
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.