Liputan6.com, Jakarta - Menurut sebuah studi yang baru-baru ini diterbitkan oleh tim peneliti internasional, ada sesuatu yang misterius membunuh galaksi di dekatnya. Menurut penelitian yang diungkap dalam Journal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society, fenomena misterius itu telah membunuh 11.000 galaksi di dekatnya.
Baca Juga
Advertisement
Peneliti masih tak yakin mengapa hal ini bisa terjadi. Namun, mereka bisa melihat dengan jelas bagaimana gas pembentuk bintang baru dari satu galaksi tiba-tiba menyusut dan lenyap.
Proses ini pada dasarnya menghisap gas yang menyebabkan kematian dini dengan mencuri materi yang dibutuhkan oleh galaksi untuk membuat bintang baru. Proses lain yang juga menyebabkan galaksi mati namun dalam skala yang jauh lebih lambat dikenal sebagai tercekik.
"Selama hidup mereka, galaksi dapat menghuni [materi gelap] lingkaran cahaya yang berbeda ukuran. Sementara fenomena misterius ini, seperti sapu kosmik raksasa yang datang kemudian menyapu semua gas dari galaksi itu," ujar Toby Brown, Ph.D kandidat di ICRAR dan Swinburne University of Technology panjang lebar.
Lebih lanjut, Brown menjelaskan bahwa gas tersebu menentukan galaksi karena bintang-bintang yang ada akan mendinginkan dan menjadi tua. Jika (gas) bahan bakar untuk pembentukan bintang tidak ada, galaksi akan mati.
Sementara itu, merujuk dari Ancientcode, Sabtu (28/01/2017), penulis sekaligus peneliti dari ICRAR Barbara Catinella mengatakan bahwa proses itu bertanggung jawab atas kematian kluster galaksi besar. Untuk mengamati 11.000 galaksi, astronom memanfaatkan survei galaksi optik terbesar, Sloan Digital Sky Surver dengan bantuan set terbesar dari pengamatan radio untuk gas atom di galaksi.
"Kami telah menemukan penghapusan ini cukup mengkhawatirkan. Namun, kami belum melihat fenomena yang sama di galaksi Bima Sakti," tutup Barbara.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6