Liputan6.com, Jakarta Apa yang kita makan, berapa banyak kita makan dan kapan kita makan — adalah beberapa pertanyaan penting pada diri kita sendiri tentang kebiasaan makan kita. Pertanyaan-pertanyaan ini sangat penting karena kesehatan dan kebugaran adalah area fokus utama saat ini.
Baca Juga
Advertisement
Meningkatnya polusi, pandemi Covid-19, dan sirkulasi besar-besaran makanan yang tercemar, membuat Anda harus berusaha lebih keras untuk tetap bugar dan sehat.
Hal ini, di satu sisi, telah membuat orang lebih sadar tetapi di sisi lain, telah menyebabkan maraknya mitos dan kesalahpahaman tentang nutrisi.
Berikut adalah 7 mitos nutrisi terbesar:
Â
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
1. Diet rendah kalori adalah cara terbaik untuk menurunkan berat badan
Meskipun mengurangi asupan kalori dapat meningkatkan penurunan berat badan, mengurangi kalori terlalu rendah seperti diet artis yang tengah viral tidaklah baik.
Melakukan diet sangat rendah kalori pada jangka panjang dapat menyebabkan penurunan tingkat metabolisme, peningkatan rasa lapar, dan perubahan hormon.
Â
Advertisement
2. Makanan tinggi lemak tidak sehat
Banyak orang mengikuti diet rendah lemak dengan harapan bahwa mengurangi asupan lemak akan bermanfaat bagi kesehatan mereka secara keseluruhan. Namun, ini tidak benar.
Banyak makanan yang berlemak tinggi justru baik untuk tubuh, seperti alpukat, telur utuh, ikan berlemak, dll. Makanan-makanan tersebut sangat bergizi dan dapat membantu Anda mempertahankan berat badan yang sehat.
Â
3. Makan makanan porsi sedikit dan sering untuk kesehatan yang optimal
Jika Anda sehat, frekuensi makan Anda tidak menjadi masalah selama Anda memenuhi kebutuhan energi. Namun, mereka yang memiliki kondisi medis tertentu, seperti diabetes, penyakit arteri koroner, atau wanita hamil dapat memperoleh manfaat dari makan lebih sering.
Â
Advertisement
4. Makanan tinggi kolesterol tidak sehat
Makanan berkolesterol tinggi seperti telur dan yogurt berlemak tinggi sangat bergizi. Meski faktor genetik membuat sebagian orang lebih sensitif terhadap diet kolesterol, bagi kebanyakan orang, makanan kolesterol tinggi bisa dimasukkan sebagai bagian dari diet sehat.
Â
5. Kurus artinya sehat
Meskipun obesitas meningkatkan risiko penyakit, Anda tidak harus kurus agar sehat. Sebaliknya, menjaga berat badan yang sehat dan persen lemak tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi dan mempertahankan gaya hidup aktif adalah yang paling penting.
Â
Advertisement
6. Sarapan adalah waktu makan terpenting
Banyak penelitian menunjukkan bahwa tidak menyantap sarapan pagi dapat mengakibatkan berkurangnya asupan kalori. Selain itu, puasa intermiten, di mana sarapan dilewatkan atau dikonsumsi di kemudian hari, telah dikaitkan dengan manfaat, termasuk peningkatan kontrol gula darah.
Â
7. Kentang tidak sehat
Kentang sangat bergizi dan merupakan sumber nutrisi yang sangat baik, termasuk kalium, vitamin C, dan serat. Selain itu, mereka lebih mengenyangkan daripada sumber karbohidrat lain seperti nasi dan pasta dan dapat membantu Anda merasa lebih kenyang setelah makan.
Advertisement