Gempa Turki: Potret Pilu Ayah Genggam Tangan Putrinya yang Meninggal di Bawah Puing

Potret pilu menunjukkan seorang ayah menggenggam tangan putrinya yang meninggal di bawah puing akibat gempat Turki

oleh Sulung Lahitani diperbarui 08 Feb 2023, 12:27 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2023, 12:05 WIB
Potret Pilu Ayah Genggam Tangan Putrinya yang Meninggal di Bawah Puing Akibat Gempa Turki
Potret Pilu Ayah Genggam Tangan Putrinya yang Meninggal di Bawah Puing Akibat Gempa Turki (Doc: AFP via Getty Images)

Liputan6.com, Jakarta Sebuah potret memilukan dari kota yang dilanda gempa Turki menunjukkan seorang ayah yang berduka memegang tangan putrinya yang telah meninggal tergeletak di bawah puing-puing blok apartemen yang hancur.

Potret pilu itu muncul setelah dua gempa bumi besar melanda Turki selatan dan Suriah barat laut pada Senin, diikuti oleh gempa ketiga berkekuatan 5,7 pada Selasa pagi.

Lebih dari 5.000 orang kini telah tewas dan ratusan bangunan telah rata dengan tanah, setelah salah satu bencana alam paling mematikan abad ini. Orang-orang terjebak di bawah reruntuhan di mana mereka berisiko meninggal karena cedera, kedinginan, atau kelaparan.

Seperti dilaporkan oleh Mirror, sebuah foto dari kota Kahramanmaras, dekat pusat gempa, menunjukkan ayah Mesut Hancer memegang tangan putrinya yang berusia 15 tahun. Dia terbaring tak bernyawa di tempat tidur yang sebagian besar terkubur di dalam puing-puing dan tidak dapat diekstraksi.

WHO telah memperingatkan korban tewas akibat gempa bisa mencapai 20.000 dan memperingatkan 23 juta orang - termasuk 1,4 juta anak-anak - bisa terkena dampaknya. UNICEF telah memperingatkan bahwa ribuan anak mungkin telah tewas di Turki dan Suriah.

Wakil presiden Turki, Fuat Oktay, mengatakan pada hari Selasa bahwa 3.419 orang telah tewas, dengan 20.534 lainnya terluka. Jumlah kematian yang dikonfirmasi di Suriah naik menjadi 1.602, sehingga jumlah kematian di kedua negara menjadi 5.021.

Badan penanggulangan bencana Turki mengatakan memiliki 11.342 laporan tentang bangunan yang runtuh, 5.775 di antaranya telah dikonfirmasi.

 


Korban Gempa Turki Bikin Video di Bawah Reruntuhan, Minta Tolong Lewat Media Sosial

Potret Pilu Ayah Genggam Tangan Putrinya yang Meninggal di Bawah Puing Akibat Gempa Turki
Potret Pilu Ayah Genggam Tangan Putrinya yang Meninggal di Bawah Puing Akibat Gempa Turki (Doc: AFP via Getty Images)

Sejumlah korban gempa yang masih terperangkap di antara reruntuhan dilaporkan memanfaatkan media sosial untuk meminta pertolongan dengan menunjukkan lokasi mereka kepada tim penyelamat. Firat Yayla, YouTuber yang dikenal sebagai Charmquell, adalah salah satunya.

Dikutip dari Al Jazeera, Rabu (8/2), Firat Yayla mengunggah sebuah video di Instagram Stories pada Selasa (7/2) pagi. Melalui video itu ia mengatakan, dirinya terjebak di bawah reruntuhan di Distrik Antakya, Provinsi Hatay.

Ia memohon kepada para followers-nya untuk membantu menyelamatkannya.

"Teman-teman, kita terjebak di bawah reruntuhan akibat gempa," katanya dalam video tersebut.

"Ibu! Apakah kamu baik-baik saja? Ibu! Katakan padaku kau bersembunyi di suatu tempat. Tolong bantu!," tambahnya sebelum mengakhiri video dengan memberi tahu alamat rumahnya.

Ia kemudian melakukan update di Instagram-nya dengan mengatakan dia telah diselamatkan, tetapi ibunya masih berada di bawah reruntuhan. 


Minta Bantuan Lewat Video

Potret Pilu Ayah Genggam Tangan Putrinya yang Meninggal di Bawah Puing Akibat Gempa Turki
Potret Pilu Ayah Genggam Tangan Putrinya yang Meninggal di Bawah Puing Akibat Gempa Turki (Doc: AFP via Getty Images)

Seorang remaja laki-laki lainnya juga melakukan langkah serupa. Dalam video yang menunjukkan dirinya terjebak di antara puing-puing di Distrik Iskenderun di Hatay, pria itu turut membagikan alamatnya dan mengatakan, "Jika Anda mencintai Tuhan Anda, tolong datang dan selamatkan kami."

Video itu pun dibagikan secara luas di Twitter.

Hatay adalah salah satu provinsi Turki yang paling parah terdampak gempa.

Pasca gempa, bandaranya rusak dan ditutup. Ini kemudian mempersulit tim bantuan dan penyelamat untuk mencapai kota yang sudah luluh lantak tersebut. 


Korban Tewas Akibat Gempa Turki dan Suriah Mencapai 7.826 Jiwa

Gempa Magnitudo 7,8 Turki, Warga dan Tim Penyelamat Terus Cari Korban dari Reruntuhan Bangunan
Orang-orang mencari korban selamat melalui puing-puing bangunan setelah gempa berkekuatan magnitudo 7,8 di Diyarbakir, pada 6 Februari 2023. Setidaknya 284 orang tewas di Turki dan lebih dari 2.300 orang terluka dalam salah satu gempa terbesar di Turki dalam setidaknya satu abad, saat pekerjaan pencarian dan penyelamatan berlanjut di beberapa kota besar. (AFP/Ilyas Akengin)

Di Turki, angka kematian akibat gempa mencapai 5.894, sementara di Suriah jumlahnya 1.932 jiwa.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya telah memperkirakan bahwa angka kematian akibat korban gempa Turki dan Suriah bisa melampaui 20.000 jiwa.

"Ada potensi terus terjadi keruntuhan lebih lanjut sehingga kami sering melihat peningkatan delapan kali lipat dari jumlah awal," ungkap petugas darurat senior WHO untuk Eropa Catherine Smallwood.

Melihat skala kehancuran yang terjadi sejak gempa utama hingga gempa susulan, otoritas Turki telah mengumumkan keadaan darurat di 10 provinsi terdampak gempa.

Infografis Penyebab Gempa Turki Magnitudo 7,8 dan Lindu Dashyat Sebelumnya. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Penyebab Gempa Turki Magnitudo 7,8 dan Lindu Dashyat Sebelumnya. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya