Liputan6.com, Jakarta - Umat muslim tentu tak asing dengan sholat dhuha. Sholat dhuha merupakan sholat sunah yang dilakukan seorang muslim ketika waktu dhuha. Waktu dhuha sendiri waktu ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak terbit (sekitar pukul tujuh pagi) hingga waktu dzhuhur.
Banyak para ulama berbeda pendapat mengenai berapa jumlah rakaat sholat dhuha. Ada yang berpendapat sholat dhuh minimal dua, empat, maupun delapan rakaat. Namun, sebagian ulama mengatakan, bahwa sholat dhuha itu tidak ada batasnya.
Advertisement
Baca Juga
Mengucapkan niat sholat dhuha hukumnya sunah menurut madzhab Syafi’i dan Hambali. Fungsi dari mengucap niat sholat dhuha sendiri adalah untuk mengingatkan hati sehingga lebih mantap dan khusyu’ dalam menjalankan sholatnya. Membaca niat ini termasuk dalam tata cara sholat dhuha 2 rakaat.
Advertisement
Selain itu, niat sholat dhuha cukup dilafalkan di dalam hati saja. Karena mengucap niat sholat dhuha adalah khilaful aula (menyalahi keutamaan) dan bid'ah (tidak dicontohkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam).
Berikut niat sholat dhuha:
Usholli sunnatadh dhuhaa rok’ataini mustaqbilal qiblati adaa’an lillaahi ta’aalaa
Artinya,
“Aku niat sholat sunnah dhuha dua rakaat menghadap kiblat saat ini karena Allah Ta’ala.”
Tata Cara Sholat Dhuha
Berikut tata cara sholat dhuha 2 rakaat yang benar:
1. Baca niat sholat dhuha, seperti yang sudah dilafalkan di atas
2. Takbirotul Ihram, sambil membaca “Allahu Akbar”
3. Membaca Doa Iftitah (Sunnah)
4. Membaca surat Al-Fatihah
5. Membaca surat Ad-Dhuha
6. Rukuk dengan tuma'ninah
7. I'tidal dengan tuma’ninah
8. Sujud dengan tuma’ninah
9. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
10. Sujud kedua dengan tuma’ninah
11. Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua
12. Membaca surat Al-Fatihah
13. Membaca surat As-Syams
14. Rukuk dengan tuma'ninah
15. I'tidal dengan tuma'ninah
16. Sujud dengan tuma'ninah
17. Duduk di antara dua sujud dengan tuma'ninah
18. Sujud kedua dengan tuma'ninah
19. Tasyahud Akhir dengan tuma'ninah
20. Salam
21. Membaca doa sholat dhuha
Advertisement
Doa Sholat Dhuha
Tata cara sholat dhuha 2 rakaat yang terakhir adalah membaca doa sholat dhuha. Sebenarnya tidak ada doa khusus atau hadist yang sahih dari Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam mengenai bacaan doa setelah selesai sholat dhuha. Namun, ada satu doa sholat dhuha yang biasanya dipanjatkan yaitu:
"Allahumma innadhdhuha-a dhuha-uka, walbahaa-abahaa-uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwaatuka, wal qudrota qudrotuka, wal 'ishmata ishmatuka. Allahuma inkaana rizqii fissamma-i fa anzilhu, wa inkaana fil ardhi fa-akhrijhu, wa inkaana mu'siron fayassirhu, wainkaana harooman fa thohhirhu, wa inkaana ba'idan fa qoribhu, bihaqqidhuhaa-ika wa bahaaika, wa jamaalika wa quwwatika wa qudrotika, aatini maa ataita 'ibaadakash shoolihiin."
Artinya,
"Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, keagungan-Mu, keindahan-Mu dan kekuatan-Mu, berikanlah kepadaku apa yang Engkau berikan kepada hamba-hambaMu yang shalih."
Susunan dan Bacaan Wirid Setelah Sholat Fardhu 5 Waktu, Sendiri Maupun Berjamaah
Umat Islam dianjurkan berdzikir setelah sholat. Dalam tradisi di Nusantara, zikir lazim disebut wirid atau wiridan. Kebiasaan wirid ini sudah menjadi tradisi dalam masyarakat. Seusai sholat fardhu, jamaah akan duduk sejenak dan membaca wirid, baik sendiri-sendiri maupun berjamaah dipimpin oleh imam.
Kesunahan zikir ini berdasar hadis riwayat Imam Bukhari:
"Perumpamaan antara orang yang dzikir pada Tuhannya dan yang tidak, seperti antara orang yang hidup dan yang mati,” Demikian sabda Rasulullah sebagaimana diriwayatkan Imam Bukhari.
Zikir tentu bisa dilakukan kapan saja, baik dalam hati maupun lisan, salah satunya adalah zikir setelah melaksanaan sholat fardhu. Amalan ini menjadi rutinitas (wirid) as-salafus shalih yang memiliki dasar yang kuat dari sunah Nabi.
Mengutip laman NU, Imam Nawawi dalam kitab al-Adzkar pada Bâbul Adzkâr ba‘dash Shalâh mengatakan bahwa ulama telah bersepakat (ijma’) tentang kesunnahan dzikir usai shalat yang ditopang oleh banyak hadits shahih dengan jenis bacaan yang amat beragam.
Berikut ini adalah di antara rangkaian bacaan dzikir sesudah shalat maktubah yang disusun pengasuh Pondok Pesantren Langitan Tuban, KH Muhammad bin Abdullah Faqih (rahimahullâh) sebagaimana dikutip dari Majmû‘ah Maqrûât Yaumiyah wa Usbû‘iyyah.
Beliau mengutipnya antara lain dari hadis riwayat Muslim, Bukhari, Abu Dawud, serta kitab Bidâyatul Hidâyah dan lainnya.
Advertisement