Pentingnya Mengetahui Jam Tidur Untuk Memperoleh Tidur yang Berkualitas

Kebutuhan waktu tidur pada tiap usia berbeda-beda, maka dari itu penting untuk mengetahui kebutuhan jam tidur untuk mendapatkan tidur yang berkualitas.

oleh Adelia Septi Viranti diperbarui 12 Mar 2023, 19:06 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2023, 19:06 WIB
Ilustrasi tidur, mengalami mimpi
Ilustrasi tidur, mengalami mimpi. (Foto oleh Miriam Alonso: https://www.pexels.com/id-id/foto/wanita-tempat-tidur-kamar-tidur-pagi-7622521/)

Liputan6.com, Jakarta - Tidur merupakan salah satu aktivitas yang penting untuk kesehatan tubuh. Tidur yang cukup dan berkualitas dapat membuat tubuh menjadi lebih sehat, dan mencegah beberapa penyakit seperti penyakit jantung, serangan jantung, diabetes, dan obesitas.

Tidur yang cukup juga dapat meredakan rasa nyeri, menurunkan risiko cedera, memperbaiki suasana hati, mengontrol berat badan, meningkatkan daya pikir, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, Jumat (10/3/2023), dijelaskan bahwa jutaan manusia di dunia belum bisa tidur cukup atau menderita berbagai masalah tidur.

Kebutuhan waktu tidur seseorang akan meningkat sesuai kekurangan waktu tidurnya pada hari-hari sebelumnya sehingga tidur yang kurang menciptakan “utang tidur” pada hari-hari berikutnya. Pada akhirnya, tubuh secara alami akan menuntut agar utang tidur tersebut dilunasi.

Kekurangan tidur akan membuat seseorang mudah lemah dan sulit untuk mengendalikan emosi saat beraktivitas. Misalnya, banyak pengendara motor atau mobil yang mengantuk akibat kurangnya waktu tidur hingga menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Hal tersebut terjadi karena mengantuk merupakan fase terakhir otak sebelum tidur.

Tidur merupakan hal yang sama pentingnya dengan makan makanan sehat atau berolahraga yang cukup. Faktanya, dengan tidur yang cukup, Anda dapat membuat tubuh dan pikiran untuk beristirahat.

Namun, tidak hanya penting untuk mendapatkan tidur yang cukup, tetapi juga penting untuk mendapatkan tidur yang berkualitas. Kualitas tidur dapat ditentukan oleh berapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk tertidur, seberapa sering Anda terbangun di malam hari, seberapa nyenyak Anda merasa keesokan harinya, dan berapa lama waktu yang Anda habiskan dalam berbagai tahap tidur.

Dampak Negatif Kurangnya Waktu Tidur

Tidur - Vania
Ilustrasi Tidur/https://unsplash.com/Zohre Nemati

Melansir pada laman Health Line, Jumat (10/3/2023), kurangnya waktu tidur yang cukup dapat memberikan beberapa dampak negatif bagi tubuh. Kurangnya wkatu tidur akan menyebabkan Anda tidak fokus, kurang kreatif, dan bahkan dapat meningkatkan risiko kecelakaan. Hal ini dapat terjadi karena kurang tidur dapat mempengaruhi kinerja kognitif.

Sebuah penelitian menemukan jika hanya tidur 5 jam dalam satu hari selama 4 malam berturut-turut akan berdampak negatif pada kinerja mental. Hal ini sama saja seperti memiliki kadar alkohol dalam darah sebesar 0.06.

Kualitas tidur yang buruk dapat menyebabkan suasana hati yang negatif, produktivitas yang lebih rendah, dan perilaku yang tidak pantas di tempat kerja.

Lebih buruk lagi, kualitas tidur yang buruk atau kurang tidur dapat meningkatkan peluang Anda terkena penyakit kronis seperti diabetes, obesitas, dan penyakit jantung. Dari semua hal tersebut menjadi alasan mengapa kurang tidur dapat berdampak dan meningkatkan risiko penyakit Alzheimer.

 

Berapa banyak waktu tidur yang dibutuhkan tubuh?

Ilustrasi tidur, bermimpi
Ilustrasi tidur, bermimpi. (Photo jcomp Copyright by Freepik)

Setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Total waktu tidur yang dibutuhkan manusia memliki perbedaan dari faktor umur. Berikut kebutuhan tidur manusia berdasarkan kelompok usia:

  1. Lansia (65 tahun ke atas): 7-8 jam
  2. Dewasa (18-64 tahun): 7-9 jam
  3. Remaja (14-17 tahun): 8-10 jam
  4. Anak sekolah (6-13 tahun): 9-11 jam
  5. Anak prasekolah (3-5 tahun): 10-13 jam
  6. Balita (1-2 tahun): 11-14 jam
  7. Bayi (4-12 bulan): 12-15 jam
  8. Bayi baru lahir (0-3 bulan): 14-17 jam

Namun, beberapa orang mungkin membutuhkan waktu tidur yang lebih banyak atau lebih sedikit dari pada umumnya. Waktu tidur yang Anda butuhkan juga bergantung pada faktor susunan genetik.

Faktor genetik merupakan faktor penentu berapa lama jam tidur yang Anda butuhkan dalam setiap malam. Mutasi genetik dapat memperngaruhi berapa lama Anda perlu tdiur, jam berapa harus tidur, dan bagaimana cara Anda mengatasi kurang tidur. Untuk itu, penting untuk mengetahui faktor genetik Anda sehingga dapat mendapatkan kebutuhan tidur yang cukup.

Beberapa tips untuk tidur yang baik dan berkualitas

  1. Buatlah jadwal tidur yang teratur. Tidur pada waktu yang sama setiap malamnya dapat membantu Anda untuk mendapat kualitas tidur yang baik.
  2. Ciptakan rutinitas sebelum tidur yang menenangkan. Menerapkan rutinitas yang menenangkan sebelum tidur dapat membantu Anda mendapatkan suasana hati untuk tidur. Misalnya, mendengarkan musik telah terbukti membantu meningkatkan kualitas tidur.
  3. Ciptakan lingkungan yang nyaman. Tidur di ruangan yang tenang dan gelap dengan suhu yang nyaman dapat membantu Anda tidur lebih nyenyak. Terlalu aktif sebelum tidur, terlalu hangat, atau berada di lingkungan yang bising dikaitkan dengan kualitas tidur yang buruk.
  4. Kurangi kafein, alkohol, dan nikotin. Penelitian telah mengaitkan penggunaan kafein, alkohol, dan nikotin dengan kualitas tidur yang buruk. Cobalah untuk menghindari kafein di sore dan malam hari.
  5. Kurangi penggunaan barang elektronik. Penggunaan ponsel dan barang elektronik yang berlebihan telah dikaitkan dengan kualitas tidur yang buruk. Bahkan paparan cahaya lampu kamar yang terang sebelum tidur dapat berdampak negatif pada tidur Anda.
  6. Jadilah lebih aktif. Penelitian telah menunjukkan bahwa tidak aktif berhubungan dengan kualitas tidur yang buruk, dan sebaliknya, berolahraga di siang hari dapat membantu Anda tidur lebih nyenyak di malam hari.
  7. Berlatih meditasi. Pelatihan meditasi dan relaksasi dapat meningkatkan kualitas tidur dan fungsi otak.
Infografis TIdur Cukup Untuk Cegah Risiko Penularan Covid-19
Infografis TIdur Cukup Untuk Cegah Risiko Penularan Covid-19. Source: Liputan6
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya