FOMC Beri Sinyal Kenaikan Suku Bunga, Apa Dampaknya untuk Kripto?

Pertemuan The Fed yaitu the Federal Open Markets Committee (FOMC) merupakan salah satu hal yang banyak ditunggu oleh investor kripto.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 27 Jan 2022, 14:47 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2022, 14:47 WIB
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - The Fed telah melaksanakan the Federal Open Markets Committee (FOMC) membahas keputusan yang dicapai selama pertemuan dua hari terakhir yang dimulai kemarin pada Rabu waktu setempat.

Dilansir dari CoinDesk, Kamis (27/1/2022), pengumuman itu akan memiliki pengaruh besar pada arah ekonomi AS secara keseluruhan. Ini mungkin memiliki dampak yang sangat nyata pada tren jangka pendek dan jangka panjang untuk industri cryptocurrency.

FOMC akan memperkuat setidaknya dua elemen dari rencana Federal Reserve untuk tahun ini, meskipun keduanya telah dikirim secara luas. Tetapi masalah utama sebenarnya adalah potensi perubahan suku bunga antar bank Fed. 

Ada sangat sedikit kemungkinan kenaikan yang benar-benar keluar dari pertemuan saat ini The Fed mengatakan perlu memulai penurunan aset sebelum menaikkan suku bunga, tampaknya karena alasan teknis.

The Fed sebelumnya mengatakan pihaknya merencanakan tiga kali kenaikan suku bunga tahun ini, sebagai tanggapan terhadap kenaikan inflasi dan pasar kerja yang sangat ketat. 

Goldman Sachs, tampaknya melihat lebih banyak tekanan ke depan, memprediksi empat kenaikan, dengan suku bunga naik menjadi 2,5 persen menjadi 2,75 persen pada 2024. FMOC dapat memberikan kejelasan lebih lanjut tentang jadwal itu. 

Setelah hasil FMOC diumumkan bahwa The Fed memberikan sinyal jelas akan menunda untuk menaikan suku bunga untuk saat ini dan akan menaikkan suku bunga pada Maret. Hal itu dilakukan untuk pertama kalinya pasca The Fed memangkas suku bunga hingga nol akibat pandemi Covid-19.

"Saya akan mengatakan bahwa komite berkeinginan untuk menaikkan suku bunga dana federal pada pertemuan Maret, dengan asumsi bahwa kondisinya sesuai untuk melakukannya," kata Ketua The Fed, Jerome Powell kepada wartawan seusai rapat FOMC. 

Hal yang dikatakan oleh Powell itu menjadi harapan yang ditunggu oleh pasar agar suku bunga naik secara bertahap setidaknya sebesar 0,25 persen per kuartal. Dampak dari hal tersebut, harga beberapa kripto sempat sedikit melonjak karena itu yang diinginkan oleh pasar agar kenaikan suku bunga tidak terlalu agresif. 

Namun, penguatan itu belum tentu bisa bertahan lama, karena para investor masih perlu waspada mengenai kebijakan moneter lainnya yang kemungkinan bisa mempengaruhi harga kripto lagi. Pasalnya harga market belum signifikan pasca hasil FOMC. 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Harga Kripto Kamis Pagi 27 Januari 2022

Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple
Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple. Kredit: WorldSpectrum via Pixabay

Sebelumnya, harga Bitcoin, ethereum dan jajaran kripto teratas kembali melemah pada Kamis pagi, 27 Januari 2022. Kripto yang pada hari sebelumnya menguat, kini harus kembali melemah.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Kamis pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) melemah dalam satu hari terakhir sebesar 0,37  persen dan 12,88 persen dalam sepekan.

Saat ini, harga BTC berada di level USD 36.527,85 per koin atau setara Rp 524,7 juta (asumsi kurs Rp 14.366 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) sebagai kripto terbesar kedua juga masih terapresiasi hingga hari ini sebesar 0,49 persen dalam satu hari terakhir, tetapi masih melemah dalam sepekan sebesar 22,16 persen. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 2.435,61 per koin. 

Stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD coin (USDC), meskipun sedikit turun, tetapi masing-masing harganya masih stabil. USDT masih berada di level USD 1,00, sedangkan USDC turun 0,07 persen dalam 24 jam terakhir yang membuat harganya berada di level USD 0,9993

Selanjutnya, Binance coin (BNB) yang sempat menguat kemarin, hari ini harus kembali melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB melemah sebesar 1,83 persen dan 20,57 persen dalam sepekan. Hal itu membuat BNB berada di level USD 372,96 per koin. 

Sedangkan, Solana (SOL) juga ikut melemah dalam satu hari terakhir sebesar 2,08 persen dan dalam sepekan meradang sebesar 33,45 persen. Saat ini harga SOL berada di level USD 91,09 per koin.

Adapun, Cardano (ADA) yang sempat meradang, kini kembali menguat sebesar 2,27 persen dalam 24 jam terakhir. Namun, masih melemah 21,84 persen dalam sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 1,06 per koin.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya