Liputan6.com, Jakarta - CEO perusahaan kendaraan listrik Tesla, Elon Musk mengungkapkan kerugian perusahaan karena penurunan nilai dari Bitcoin. Hal itu Musk sampaikan dalam pengajuan dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC),Â
Musk menuturkan, bagaimana kepemilikan aset digitalnya dapat mempengaruhi profitabilitas Tesla.Â
Baca Juga
"Pada tahun yang berakhir 31 Desember 2021, kami mencatat sekitar USD 101 juta kerugian penurunan nilai akibat perubahan nilai tercatat Bitcoin kami dan keuntungan USD 128 juta atas penjualan Bitcoin tertentu oleh kami," kata pengajuan tersebut, seperti dikutip dari Yahoo Finance, Selasa (8/2/2022).
Advertisement
Dewan Standar Akuntansi Keuangan (FASB) menuntut agar perusahaan mengungkapkan jika nilai aset digital mereka turun, namun jika ada kenaikan aset, perusahaan tidak perlu mengungkapkannya.Â
Tesla mengatakan telah menginvestasikan USD 1,5 miliar dalam Bitcoin pada kuartal pertama 2021. Nilai pasar dari kepemilikan Bitcoin pada akhir tahun 2021 adalah USD 1,99 miliar.
Setahun yang lalu, perusahaan mengumumkan bahwa mereka telah membeli Bitcoin senilai USD 1,5 miliar dan setelah itu mulai menerimanya sebagai bentuk pembayaran. Pada Mei, Musk kembali mengumumkan tidak menerima Bitcoin untuk pembayaran karena kekhawatirannya tentang dampak lingkungan dari penambangan Bitcoin.
Musk kemudian mengatakan perusahaan akan menerima kripto setelah dikonfirmasi 50 persen penambangan menggunakan energi bersih.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tesla Ungkap Kepemilikan Bitcoin pada Kuartal IV 2021
Sebelumnya, nilai kepemilikan Bitcoin Tesla (TSLA) pada akhir kuartal keempat tetap tidak berubah dari akhir kuartal sebelumnya yaitu USD 1,26 miliar atau sekitar Rp 18 triliun (asumsi kurs 14.363 per dolar AS).
Seperti dilansir dari CoinDesk, informasi tersebut dibeberkan perusahaan pembuat mobil listrik itu dalam laporan pendapatan kuartal pada Rabu, 26 Januari 2022.
Tesla tidak membeli atau menjual Bitcoin di kuartal tersebut. Mereka juga tidak mencatat penurunan nilai kepemilikan Bitcoin karena harga Bitcoin pada dasarnya datar dari akhir kuartal ketiga hingga akhir kuartal keempat.
Pada kuartal ketiga, Tesla juga tidak menambah atau mengurangi kepemilikan Bitcoin, tetapi melaporkan penurunan sebesar USD 51 juta yang mencerminkan penurunan harga cryptocurrency.
Menurut aturan akuntansi untuk aset digital, jika harga aset turun selama seperempat tahun, perusahaan harus melaporkan penurunan nilai. Tetapi jika harga naik, itu tidak dilaporkan sebagai keuntungan di neraca.Â
Tesla mengumumkan pada Februari 2021 telah membeli bitcoin senilai USD 1,5 miliar. Kemudian pada kuartal I, perusahaan memangkas posisi Bitcoinnya sebesar 10 persen, penjualan yang meningkatkan pendapatan kuartal itu sebesar USD 272 juta. Kemudian, Tesla tidak membeli atau menjual bitcoin apa pun di kuartal kedua.
Harga saham Tesla awalnya turun sekitar 4 persen setelah rilis pendapatan tetapi kemudian pulih. Saham Tesla baru-baru ini naik sedikit menjadi USD 939,51.
Â
Advertisement