Liputan6.com, Jakarta - Trezor, sebuah perusahaan dompet kripto perangkat keras, meluncurkan dua produk baru pekan lalu di konferensi Bitcoin Amsterdam. Produk ini digadang-gadang dapat membantu pemula untuk masuk dalam investasi kripto.
Dilansir dari Yahoo Finance, Sabtu (21/10/2023), dua produk tersebut adalah dompet kripto perangkat keras Trezor Safe 3 dan Trezor Keep Metal, solusi cadangan anti kesalahan untuk kata sandi dompet. Keduanya diluncurkan untuk merayakan ulang tahun ke 10 perusahaan.
Baca Juga
CEO Trezor, Matej Zak mengatakan dompet kripto baru ini dirancang khusus untuk pendatang aset digital baru dengan fokus pada keamanan maksimum dan kemudahan penggunaan.
Advertisement
Dompet kripto adalah sebuah perangkat keras yang diklaim cara teraman untuk menyimpan aset digital, karena biasanya tidak terhubung ke internet, sehingga menghambat risiko serangan online.
Selain itu, terkadang lebih baik menyimpan mata uang kripto di dompet daripada di bursa terpusat, di mana mata uang tersebut dapat dibekukan dan ditahan seperti yang dilakukan Celsius pada Juni 2022.
Spesifikasi Produk
Trezor Safe 3 dijual seharga USD 79 atau setara Rp 1,2 juta (asumsi kurs Rp 15.703 per dolar AS) dan tersedia dalam empat warna emas, emas mawar, perak, dan hitam dengan layar OLED monokromatik 0,96 inci dan bantalan dua tombol.
Dompet ini mendukung mata uang kripto utama seperti bitcoin dan Ethereum, serta lebih dari 7.000 token lainnya. Ini dapat diintegrasikan dengan aplikasi desktop Trezor, yang membantu pengguna mengelola cryptocurrency mereka di platformnya.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Muncul Berita Palsu Singgung ETF Bitcoin Sebabkan Likuidasi Bitcoin Rp 1,3 Triliun
Sebelumnya diberitakan, Bitcoin mengalami likuidasi sebesar USD 85 juta atau setara Rp 1,3 triliun (asumsi kurs Rp 15.675 per dolar AS) setelah adanya berita palsu terkait persetujuan ETF Bitcoin milik perusahaan aset investasi BlackRock.
Likuidasi mengacu pada saat bursa menutup paksa posisi leverage pedagang karena hilangnya sebagian atau seluruh margin awal pedagang.
Hal ini terjadi ketika seorang trader tidak mampu memenuhi persyaratan margin untuk posisi leverage gagal memiliki dana yang cukup untuk menjaga perdagangan tetap terbuka.
Dilansir dari Yahoo Finance, Selasa (17/10/2023), setelah beredarnya berita mengenai persetujuan ETF Bitcoin BlackRock harga Bitcoin sempat melonjak di atas USD 30.000 atau setara Rp 470,4 juta ke level tertinggi sejak Juli.
Bitcoin tak lama mengurangi keuntungan tersebut dan diperdagangkan sekitar USD 28.300 atau setara Rp 443,8 juta setelah BlackRock mengatakan pendaftaran ETF-nya masih dalam peninjauan oleh regulator.
Meskipun informasi yang salah merupakan hal yang wajar bagi industri yang dicintai oleh para penipu dan pendukung digital, kejadian ini menambah perdebatan sengit mengenai apakah pasar benar-benar telah memperkirakan kehadiran ETF Bitcoin.
Hal ini juga menggarisbawahi kekhawatiran yang dipegang oleh regulator investor ritel tidak memiliki perlindungan dasar dalam kripto sebuah poin penting yang di masa lalu memicu keengganan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) untuk memperluas akses pasar.
Contoh khusus ini terjadi pada saat meningkatnya ekspektasi ETF spot-Bitcoin akan segera tersedia bagi investor Amerika.
Beberapa emiten telah mencoba meluncurkan ETF Bitcoin spot AS selama sekitar satu dekade, namun tidak berhasil. Regulator menyebut manipulasi pasar dan penipuan sebagai beberapa alasan penolakan di masa lalu.
Advertisement
Mantan Bos PayPal Sebut Bitcoin Bisa Jadi Pembayaran Global
Sebelumnya diberitakan, Mantan Presiden PayPal David Marcus berbagi visi yang berani untuk bitcoin , yang bertujuan untuk membentuknya menjadi jaringan pembayaran di seluruh dunia dalam acara Squawk Box CNBC baru-baru ini.
Marcus, yang saat ini menjabat sebagai CEO perusahaan infrastruktur Lightning Network, Lightspark, menekankan perlunya memperluas peran Bitcoin lebih dari sekadar penyimpan nilai.
Marcus menjelaskan, selama dekade terakhir, Bitcoin telah mencapai kemajuan luar biasa, berevolusi dari mata uang digital yang tidak jelas menjadi penyimpan nilai yang diakui dan lindung nilai terhadap inflasi.
“Namun, potensi Bitcoin masih perlu direalisasikan sepenuhnya dan dapat memainkan peran yang lebih luas dalam lanskap keuangan global,” kata Marcus, dikutip dari Coinmarketcap, Selasa (17/10/2023).
Marcus menambahkan, Bitcoin memiliki potensi untuk menjadi jaringan pembayaran global, beroperasi pada jaringan Bitcoin terdesentralisasi, mirip dengan PayPal tetapi dengan keunggulan berbeda.
Transaksi Cepat
Dia menyoroti perlunya Bitcoin untuk berkembang lebih jauh, menyediakan transaksi yang lebih cepat, lebih murah, dan efisien, yang pada akhirnya membuatnya dapat diakses oleh khalayak yang lebih luas.
Sebagai CEO Lightspark, Marcus secara aktif berkontribusi dalam upaya memperluas utilitas Bitcoin ke arah ini. Dia telah berkomitmen untuk melakukan apa pun untuk membuka potensi penuh dari Bitcoin Lightning Network, dengan menyatakan.
“Karena sudah waktunya bagi dunia untuk memiliki protokol terbuka universal untuk pembayaran,”" ujar Marcus.
Namun, tujuan ambisius ini mempunyai tantangan tersendiri. Masalah skalabilitas Bitcoin terus menjadi perhatian. Kemajuan teknologi yang sedang berlangsung seperti Lightning Network siap untuk mengatasi masalah ini dan meningkatkan kemampuan Bitcoin.
Advertisement