Listrik Mahal, 9 Perusahaan Penambang Bitcoin Setop Operasi di Paraguay

Meskipun tidak ada pembatalan kontrak sebagai akibat dari kenaikan biaya yang diberlakukan untuk penambang bitcoin bulan lalu, gangguan layanan memang telah terjadi.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 28 Agu 2024, 06:00 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2024, 06:00 WIB
Ilustrasi tambang Kripto. (Foto By AI)
Pendapatan yang diterima dari penjualan listrik kepada penambang bitcoin mulai terpengaruh akibat kenaikan biaya listrik. Ilustrasi tambang Kripto. (Foto By AI)

Liputan6.com, Jakarta Sembilan perusahaan penambangan Bitcoin menghentikan operasi mereka setelah kenaikan biaya listrik yang memengaruhi pelanggan dengan konsumsi tinggi di Paraguay. 

Menurut data yang diberikan oleh Administrasi Listrik Nasional Paraguay (ANDE), layanan perusahaan-perusahaan ini dihentikan karena terputusnya pembayaran mereka, atau hanya karena mereka tidak ingin melanjutkan operasi.

Pendapatan yang diterima dari penjualan listrik kepada penambang bitcoin mulai terpengaruh akibat kenaikan biaya listrik. 

Manajer komersial ANDE, Hugo Rolon mengatakan meskipun tidak ada pembatalan kontrak sebagai akibat dari kenaikan biaya yang diberlakukan untuk penambang bitcoin bulan lalu, gangguan layanan memang telah terjadi.

“Mengenai klien penambangan kripto, kami belum memproses permintaan pembatalan kontrak. Kami memiliki sembilan klien yang dibatalkan karena tidak membayar tagihan mereka atau karena saat mereka diregulasi ke dalam kategori tersebut, mereka mengatakan tidak akan melanjutkan aktivitas tersebut,” kata Rolon dikutip dari Bitcoin.com, Rabu (28/8/2024). 

Beberapa perwakilan industri penambangan bitcoin telah memperingatkan tentang dampak kenaikan biaya listrik baru-baru ini, yang menaikkan biaya energi bagi para penambang hingga 16 persen tergantung pada pengeluaran listrik mereka. 

Fernando Arriola, direktur Kamar Fintech Paraguay, menyatakan negara tersebut berisiko menjadi tidak relevan bagi industri setelah kenaikan yang dimaksud. Sebelumnya, beberapa perusahaan juga telah merujuk pada kemungkinan pindah ke Brasil. 

Bulan lalu, perusahaan penambangan kripto bernama Penguin, mengumumkan telah menandatangani perjanjian 400MW di Brasil, dengan 400MW lainnya masih dalam negosiasi. 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Iran Nyatakan Perang ke Penambang Kripto Ilegal, Bikin Krisis Listrik Makin Parah

Ilustrasi tambang Kripto. (Foto By AI)
Ilustrasi tambang Kripto. (Foto By AI)

Pihak berwenang Iran meningkatkan upaya untuk memerangi aktivitas kripto ilegal, menyalahkannya karena memperburuk krisis listrik yang parah di negara itu. Di tengah gelombang panas paling intens dalam lima dekade, Iran bergulat dengan pemadaman listrik yang meluas yang telah melumpuhkan produksi industri.

Dikutip dari laman Bitcoin.com, Sabtu (16/8/2024), CEO perusahaan listrik negara Iran Tavanir Mostafa Rajabi Mashhadi, menjelaskan aktivitas kripto yang tidak sah telah memberikan tekanan tambahan pada jaringan listrik yang sudah kelebihan beban.

Ia menilai, orang-orang oportunis telah mengeksploitasi listrik bersubsidi dan jaringan publik untuk menambang mata uang kripto tanpa izin yang tepat.

“Penambangan tidak sah ini telah menyebabkan lonjakan konsumsi listrik yang tidak normal, yang menyebabkan gangguan dan masalah yang signifikan dalam jaringan listrik negara tersebut," ujar Mashhadi.

Untuk mengatasi masalah tersebut, pejabat Iran telah memperkenalkan program hadiah untuk memberi insentif kepada warga agar melaporkan operasi kegiatan kripto ilegal.

 


Sita 230 Ribu Perangkat

Mashhadi merinci, hadiah sebesar satu juta toman (sekitar USD20) akan diberikan kepada individu yang melaporkan setiap peralatan kegiatan mata uang kripto yang tidak sah.

Sejauh ini, pihak berwenang telah menyita lebih dari 230.000 perangkat kegiatan kripto ilegal, yang secara kolektif menghabiskan listrik sebanyak seluruh Provinsi Markazi.

Tindakan keras tersebut mencerminkan meningkatnya kekhawatiran tentang peran mata uang kripto dalam merusak infrastruktur Iran, terutama karena laporan menunjukkan bahwa jaringan yang terhubung dengan baik dan entitas asing, termasuk perusahaan Tiongkok, mungkin berada di balik operasi perdagangan skala besar.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya