Liputan6.com, Jakarta Ada berbagai hal yang perlu dipersiapkan sebelum Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) kembali masuk sekolah. Salah satu Staf Pengajar di Jurusan Pendidikan Luar Biasa, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Puja, mengatakan harus ada protokol kesehatan yang diterapkan di setiap sekolah.
Protokol tersebut ia rangkum dari berbagai sekolah di luar negeri yang telah lebih dulu membuka sekolahnya. Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah skrining kesehatan dengan mengecek suhu tubuh.
“Aturan karantina dan penutupan sekolah bila ada yang positif COVID-19. Ini berlaku untuk guru maupun murid dan jika terjadi, maka penutupan sekolah perlu dilakukan setidaknya 14 hari,” ujar Puja dalam webminar Konekin, Sabtu (6/6/2020).
Advertisement
Puja menambahkan, jumlah anak di dalam satu kelas perlu dibatasi. Jika di Sekolah Luar Biasa (SLB) hal ini masih memungkinkan, katanya, sehingga Jarak antar meja anak pun bisa diatur satu meter atau lebih.
“Tapi di beberapa sekolah lain mungkin sulit mengatur jarak, maka perlu ada alternatif lain seperti pembagian jadwal, mungkin ada yang pagi ada yang siang, perlu dipikirkan lebih lanjut.”
Simak Video Berikut Ini:
Prosedur Kedatangan Hingga Pembersihan Rutin
Hal lainnya yang perlu disiapkan adalah prosedur kedatangan. Orangtua hanya boleh mengantar hingga pintu gerbang sehingga meminimalisasi pertemuan banyak orang di lingkungan sekolah.
“Kegiatan olahraga, makan, dan bermain mungkin ini sedikit sulit karena kita tak bisa membatasi anak ingin bermain dengan siapa. Tapi untuk mengantisipasi bisa diterapkan jadwal istirahat yang berbeda.”
Transportasi pergi ke sekolah pun perlu diperhatikan, Puja lebih menyarankan anak untuk diantar jemput menggunakan kendaraan pribadi ketimbang bus sekolah apalagi kendaraan umum.
Terakhir, pertimbangan higienitas yang terkait dengan pembersihan fasilitas secara rutin. Mulai dari pegangan pintu, toilet, dan ruang-ruang kelas.
Advertisement