Liputan6.com, Kentucky: Seorang pasien cangkok jantung buatan mampu melewati masa kritis setelah operasi selama empat pekan silam di Kentucky, Amerika Serikat, baru-baru ini. Keberhasilan itu adalah pertama kali di dunia. Selama ini para ahli medis hanya bisa mengoperasi pencangkokan jantung asli atau pemasangan katup pada jantung. Hal itu dikemukakan dokter Robert Dowling di Jewish Hospital, Loisville, Kentucky.
Menurut Dowling, pasien yang tak bersedia disebutkan namanya itu berada dalam kondisi gawat karena organ-organ utamanya mulai berhenti berfungsi. Tapi, keadaannya saat ini jauh lebih baik setelah pencangkokan jantung buatan .
Pasien juga menunjukkan tanda-tanda membaik. Bahkan, pascaoperasi itu dia sudah bisa berlari. Padahal, sebelum dioperasi, pasien dilaporkan tak mampu berjalan.
Kerja jantung buatan ini tak berbeda dengan jantung normal, yakni bekerja dengan memompa darah ke paru-paru dan bagian tubuh lain. Alat bernama Abiocor itu bekerja dengan tenaga dari baterai internal yang dapat diisi ulang dengan menggunakan baterai eksternal yang dikenakan di pinggang pasien. Dowling berharap kesuksesan ini dapat meyakinkan para dokter di seluruh dunia tentang manfaat menggunakan Abiocor.(ORS/Jsi)
Menurut Dowling, pasien yang tak bersedia disebutkan namanya itu berada dalam kondisi gawat karena organ-organ utamanya mulai berhenti berfungsi. Tapi, keadaannya saat ini jauh lebih baik setelah pencangkokan jantung buatan .
Pasien juga menunjukkan tanda-tanda membaik. Bahkan, pascaoperasi itu dia sudah bisa berlari. Padahal, sebelum dioperasi, pasien dilaporkan tak mampu berjalan.
Kerja jantung buatan ini tak berbeda dengan jantung normal, yakni bekerja dengan memompa darah ke paru-paru dan bagian tubuh lain. Alat bernama Abiocor itu bekerja dengan tenaga dari baterai internal yang dapat diisi ulang dengan menggunakan baterai eksternal yang dikenakan di pinggang pasien. Dowling berharap kesuksesan ini dapat meyakinkan para dokter di seluruh dunia tentang manfaat menggunakan Abiocor.(ORS/Jsi)