Mencurigakan, Beberapa Pesawat Militer Rusia Dicegat Pesawat NATO

NATO mencurigai peningkatan penerbangan militer Rusia di atas perairan Laut Hitam, Laut Baltik dan Laut Utara serta Samudera Atlantik.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 30 Okt 2014, 09:48 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2014, 09:48 WIB
Pesawat bomber Rusia. (Reuters)
Pesawat bomber Rusia. (Reuters)

Liputan6.com, Moskow - Aliansi Pertahanan Atlantik Utara atau North Atlantic Treaty Organization (NATO) melaporkan peningkatan tidak lazim pada penerbangan militer Rusia di atas perairan Laut Hitam, Laut Baltik dan Laut Utara serta Samudera Atlantik. Hal itu berdasarkan pantauan mereka dalam dua hari terakhir.

"Penerbangan mereka (militer Rusia) meningkat, terlihat tingkat aktivitas udara yang tak biasa di atas wilayah udara Eropa," demikian dijelaskan pihak NATO melalui siaran pers yang dimuat di CNN, Kamis (30/10/2014).

"Empat kelompok pesawat -- terdiri dari pembom strategis Tu-95 Bear H, pesawat tempur MiG-31 dan pesawat tempur Rusia lainnya -- telah melakukan manuver berskala besar di zona udara internasional," ujar juru bicara NATO Letkol Jay Janzen seperti dikutip dari VOA News.

Jay Janzen mengungkapkan, pesawat-pesawat tempur Inggris, Portugis, Jerman, Denmark dan Turki pun menanggapi manuver-manuver itu, juga pesawat-pesawat Finlandia dan Swedia yang bukan anggota NATO.

Menurut NATO, jet F-16 Norwegia mencegat 8 pesawat Rusia yang terbang di atas Laut Utara. Sementara beberapa pesawat dilaporkan kembali menuju Rusia. Sementara 2 unit pesawat pengebom Rusia Tu-95 Bear H yang melanjutkan penerbangan, dicegat F-16 dari Portugal.

Penerbang jet Inggris juga turun tangan mengejar dua pesawat Rusia ke arah barat di atas Samudera Atlantik. Meski demikian, sejauh ini tak ada laporan terjadi insiden. Tetapi Janzen mengatakan skala manuver-manuver itu tidak lazim.

Janzen mengatakan, NATO masih melihat gerakan beberapa pesawat Rusia pada Rabu 29 Oktober siang waktu setempat.

"Ini menimbulkan risiko potensial untuk penerbangan sipil, karena kontrol lalu lintas udara sipil tidak dapat mendeteksi pesawat tersebut atau memastikan tidak ada gangguan dengan lalu lintas udara sipil," kata NATO dalam sebuah penyataan.

Hubungan NATO dan Rusia tegang sejak Rusia mencaplok Semenanjung Krimea dari Ukraina pada Maret lalu. Menurut lembaga tersebut, pilot-pilot mereka telah mencegat lebih dari 100 pesawat Rusia pada tahun ini, atau tiga kali lipat jumlah pada 2013. (Yus0

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya