Liputan6.com, California - Hanya 2 menit SpaceShipTwo milik perusahaan Virgin Galactic bertahan di udara. Di ketinggian 45.000 kaki masalah muncul. Pesawat yang ditujukan untuk mengangkut para turis antariksa itu meledak di atas gurun di California.
Setidaknya seorang pilot orang tewas, satu lainnya terluka dalam musibah tersebut.
SpaceShipTwo sedang menjalani uji terbang dengan awak saat celaka. Tes kali pertama dilakukan Januari lalu di atas Gurun Mojave, utara Los Angeles.
Pendiri Virgin Group Sir Richard Branson, dalam Twitternya, menyebut, ia terbang ke California. Bergabung bersama timnya.
"Thoughts with all @virgingalactic & Scaled, thanks for all your messages of support," tulis dia dalam Twitter, seperti Liputan6.com kutip dari BBC (1/11/2014).
Kedua pilot yang melakukan tes terbang dipekerjakan oleh Scaled Composites. Seorang dari mereka tewas di lokasi kejadian, sementara korban lainnya dilarikan ke rumah sakit terdekat dengan kondisi yang belum diketahui hingga kini. Identitas kedua korban dan infomasi jam terbang mereka belum dirilis ke publik. Â
Tayangan televisi yang direkam dari sebuah helikopter di atas lokasi kejadian menunjukkan, objek diduga puing dengan logo Virgin. Pejabat berwenang mengatakan, reruntuhan kini telah berserakan di area besar.
Dalam pernyataannya, Virgin Galactic mengatakan, "pesawat menderita anomali serius yang menyebabkan hilangnya SpaceShipTwo."
Sementara, pesawat yang menggendong kendaraan antariksa itu White Knight 2 mendarat dengan aman.
Ken Brown, fotografer yang menyaksikan kecelakaan mengatakan, SpaceShipTwo meledak saat ia lepas dari pesawat yang membawanya ke ketinggian jauh di atas permukaan Bumi sebelum akhirnya lepas landas ke angkasa luar.
Pejabat Dewan Keselamatan Transportasi Nasional atau National Transportation Safety Board akan memulai kerjanya menyelidiki penyebab kejadian itu. Yang mungkin membutuhkan waktu beberapa hari untuk menyimpulkannya.
"Kami akan mendukung penyelidikan, kami juga ingin mengetahui apa sebenarnya yang terjadi," kata George Whitesides, chief executive Virgin Galactic. Dia menambahkan, angkasa sulit ditaklukkan, dan ini adalah masa-masa yang sulit bagi pihaknya.
"Masa depan berpijak pada banyak hal di hari-hari sulit ini. Namun, kami berkomitmen untuk membayar janji kami pada mereka yang ingin terbang bersama pesawat ini, juga pada mereka yang bekerja keras untuk memahami apa yang sedang terjadi saat ini dan akhirnya melangkah maju."
Apapun penyebabnya, kecelakaan tersebut adalah kemunduran besar bagi Virgin Galactic yang ingin menjadi pionir dalam industri wisata antariksa. Sebelumnya, kepercayaan diri mereka bahwa tak akan ada hal buruk terjadi, mengundanng antrean selebritas juga para jutawan untuk naik ke penerbangan perdananya.
Virgin mengklaim menggunakan desain pesawat yang inovatif dengan motor roket jenis baru. Dan meski penerbangan mengalami penundaan berkali-kali, perusahaan itu berhasil mempertahankan citranya dan mendapatkan liputan media yang positif.
Oktober lalu, Sir Richard Branson mengatakan Virgin Galactic adalah yang terdepan dalam industri wisata antariksa. Kala itu ia berucap, ingin melihat pesawatnya ke ruang angkasa sub-orbital. Dalam beberapa bulan.
Lebih dari 800 orang telah membayar penuh atau menyerahkan deposit untuk terbang dengan SpaceShipTwo, dengan biaya mencapai US$ 200.000 atau Rp 2,4 miliar per orang. Demi merasakan sensasi di luar Bumi.
Kecelakaan antariksa juga terjadi pekan ini. Roket Antares yang membawa kargo ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) meledak 6 menit setelah diluncurkan Selasa 28 Oktober 2014 malam. (Riz)
Advertisement