Liputan6.com, Jakarta Seorang wiraswastawan muda mendapat gagasan menciptakan koper jenis baru setelah mendapatkan pengalaman pahit.
Wiraswastawan muda itu, Isaac Atlas, terhenyak dengan biaya kelebihan berat yang harus dibayarnya dalam suatu perjalanan ke Amerika Serikat pada Januari 2013. Saat itu, seluruh bawaanya tidak muat dalam satu koper geret.
Ia kemudian menuangkan gagasan untuk menciptakan suatu koper yang dapat mengembang dan mematangkannya bersama temannya, David Lifshitz. Setelah mematangkan gagasannya, mereka bekerjasama dengan perusahaan pembuat barang industri, Intovision.
Advertisement
Untuk mengkaji pengalaman pemakai supaya pemasaran lebih berdayaguna, mereka meminta bantuan Daniel Gindis. Persyaratan koper itu cukup berat dan hampir tidak terpenuhi, hingga akhirnya di bulan Juli 2013, seorang anggota tim Intovision, Alexei, menciptakan bahan yang memenuhi segala persyaratan.
Pada bulan Oktober 2013 mereka mendapat suntikan dana Kementrian Ekonomi Israel. Sementara itu, melalui penggalangan dana Kickstarter, mereka telah meraih $433.684 pada Desember 2014. Padahal, di bulan November 2014 mereka membidik untuk menghimpun dana hanya sehingga $50.000.
Perusahaan ini merencanakan peluncuran produk matang dan lengkap pada Juli 2015 mendatang. (Alx/Liz)