20-3-1995: 'Sekte Sesat' Sebar Gas Beracun Sarin di Tokyo

Kebanyakan korban yang menghirup racun sarin menderita sesak nafas dan sulit melihat. 12 Orang tewas dan lebih dari 5.000 lainnya dirawat.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 20 Mar 2015, 06:01 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2015, 06:01 WIB
 20-3-1995: Serangan Gas Racun Sarin 'Sekte Sesat' di Tokyo
Kebanyakan korban yang menghirup racun sarin menderita sesak nafas dan sulit melihat. 12 Orang tewas dan lebih dari 5.000 lainnya dirawat.

Liputan6.com, California - Aksi sadis dilakukan anggota sebuah sekte di stasiun kereta bawah tanah Kasumigaseki, Tokyo, Jepang pada 20 Maret 1995. Seperti dikutip dari History Channel, mereka melakukan serangan gas sarin dilokasi yang tengah ramai di jam sibuk.

Saat para calon penumpang mulai tercekik karena menghirup racun, para pelaku menenggak antiracun dan berhasil melarikan diri.



Seperti dikutip dari History Channel, kebanyakan korban yang menghirup racun sarin menderita sesak nafas dan sulit melihat. 12 Orang dilaporkan tewas dan lebih dari 5.000 lainnya dirawat di rumah sakit. Tak sedikit yang mengalami koma.
 
Pihak keamanan di Tokyo pun langsung mengerahkan pasukannya, termasuk para tentara untuk membantu proses evakuasi para korban dari dalam stasiun kereta bawah tanah. 



Mereka juga bergerak cepat melacak teroris pembuat senjata kimia tersebut. Ribuan pos pemeriksaan didirikan di seluruh negeri saat itu. Jepang geger. Tindakan kejam itu juga jadi sorotan dunia.

Kelompok teroris dari sekte sesat Aum Shinrikyo kemudian diketahui sebagai dalang peristiwa tersebut. Polisi lalu menyerbu markas mereka dan menangkap ratusan orang. Namun tidak berhasil membekuk pemimpin mereka, Shoko Asahara.
 
Pada satu kamp di dasar Gunung Fuji, polisi menemukan berton-ton bahan kimia yang digunakan untuk memproduksi gas sarin. Mereka juga menemukan tulisan berisi rencana untuk membeli senjata nuklir dari Rusia.

Polisi akhirnya menangkap Hideo Murai, salah satu pemimpin sekte sesat tersebut. Tetapi ketikadibawa ke tahanan ia ditikam sampai mati, oleh seorang yang menyalahkannya atas serangan gas beracun itu.

Tak lama setelah itu, polisi menemukan sebuah ruang bawah tanah yang tersembunyi di kompleks Gunung Fuji di mana pemimpin sekte lainnya bersembunyi, termasuk Masami Tsuchiya -- seorang ahli kimia yang mengaku membuat gas sarin.  

Akhirnya pada tanggal 16 Mei, sang pemimpin utama, Asahara ditemukan di ruang rahasia lain di Gunung Fuji. Ia ditangkap, lalu didakwa dengan kasus pembunuhan.

Dilansir dari BBC, Aum Shinrikyo awalnya merupakan kelompok spiritual yang menggabungkan ajaran Budha dan Hindu dan mulai dikembangkan pada tahun 1980-an. Belakangan kelompok ini terus berkembang dan mulai menyebarkan ajaran yang menunjukan obsesi begitu kuat bahkan paranoid terhadap hari kiamat.

Jauh setelah peristiwa gas sarin, kelompok ini kembali muncul dengan jati diri yang baru dan menyebut sebagai kelompok Aleph yang beroperasi sebagai kelompok spiritual.

Peristiwa menarik lain juga tercatat sejarah pada tanggal yang sama di tahun berbeda. Pada 20 Maret 1969, Mantan Presiden Argentina Isabel Peron dipenjara selama 8 tahun. Atas kaus penculikan seorang aktivis pada bulan Februari 1976.

Sedangkan pada 1956, Tunisia dinyatakan memperoleh kemerdekaan dari Prancis. (Tnt/Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya