Lee Kuan Yew: In Memoriam

Mantan Perdana Menteri Lee Kuan Yew meninggal pada Senin dini hari, pukul 03.13 waktu setempat.

oleh Muhamad Nuramdani diperbarui 23 Mar 2015, 07:00 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2015, 07:00 WIB
Lee Kuan Yew
Lee Kuan Yew (Rappler.com)

Liputan6.com, Singapore City - Mantan Perdana Menteri (PM) Singapura pertama Lee Kuan Yew tutup usia dini hari tadi. Sejumlah pemimpin dunia telah menyampaikan ungkapan bela sungkawa, antara lain Perdana Menteri Australia Tony Abbott dan Perdana Menteri Selandia Baru John Key.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Senin (23/3/2015), konfirmasi kabar kematian Lee Kuan Yew datang dari kantor Perdana Menteri Lee Hsien Loong. Mantan Perdana Menteri Lee Kuan Yew meninggal pada pukul 03.13 waktu setempat.

Presiden Singapura Tony Ten Keng Yam langsung menyampaikan duka kepada Perdana Menteri Lee Hsien Loong.

Mantan Pemimpin Singapura ini meninggal dunia pada usia 91 tahun akibat penyakit radang paru-paru dan sudah menjalani perawatan di Rumah Sakit Singapura sejak 5 Februari lalu.

Lee Kuan Yew merupaan Perdana Menteri pertama Singapura dan memimpin negeri singa sejak 1959, selama 31 tahun sebelum digantikan oleh Goh Chok Tong.

Lee Kuan Yew meninggalkan orang 2 anak termasuk  Perdana Menteri Singapura saat ini Lee Hsien Loong.

Berikut perjalanan hidup Lee Kuan Yew, seperti dimuat Rappler.com.

September 16, 1923:
Lee lahir di lingkungan keluarga Tiongkok kaya di Singapura

1936-1942:
Lee menempuh pendidikan di Raffles Institution Raffles College, lembaga pendidikan prestisius.

15 Februari 1942:
Jepang mulai menjajah Singapura

18-22 Februari 1942:
Pasukan Jepang membantai sekitar 50.000-100.000 warga Singapura keturunan Tiongkok. Lee menyaksikan kebrutalan tersebut dari dekat.

1943-1944:
Lee bekerja sebagai sebagai editor bahasa Inggris untuk Departemen Propaganda Jepang yang disebut Hobudu

1946:
Lee menempuh pendidikan di London School of Economics

1947-1949:
Lee menempuh pendidikan di bidang hukum di Universitas Cambridge

23 Desember 1947:
Lee diam-diam menikahi Kwa Geok Choo yang juga belajar hukum di Cambridge

1950:
Lee lulus dari ilmu hukum di Cambridge Inggris. Ia kemudian kembali ke Singapura dan memulai praktik hukum. Kliennya, di antaranya, serikat pekerja

November 1954:
Lee turut mendirikan Partai Aksi Rakyat (PAP)

April 1955:
Lee terpilih menjadi anggota Parlemen sebagai oposisi

1959:
PAP memenangi 43 dari 51 kursi di Parlemen. Singapura kebebasan terbatas untuk mengelola negaranya oleh penguasa kolonial Inggris. Lee dilantik sebagai perdana menteri pada usia 35

September 16, 1963:
Malaysia dan Singapura bergabung di bawah Federasi Malaysia

9 Agustus 1965:
Singapura diusir dari Federasi Malaysia setelah badai politik dan kerusuhan ras yang menyoroti rapuhnya perserikatan. Singapura kemudian menjadi negara republik yang merdeka. Lee menangis di televisi nasional saat mengumumkan pemisahan diri.

8 Agustus 1967:
Asosiasi Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) berdiri. Singapura menjadi salah satu negara pendiri

1968-1972:
Lee meyakinkan serikat pekerja untuk mengadopsi sikap non-konfrontatif terhadap majikan untuk menghindari pemogokan buruh, memberlakukan kebijakan untuk menarik lembaga keuangan internasional, dan memulai kampanye keluarga berencana serta kampanye yang mempromosikan sterilisasi.

1971:
Pasukan terakhir Inggris menarik diri

1975:
Lee menyetujui pembangunan Bandara Changi. Singapura pun mulai berkembang menjadi salah satu pusat penerbangan utama di dunia

November 28, 1990:
Lee mundur sebagai perdana menteri, menyerahkan kekuasaan kepada wakilnya Goh Chok Tong

1990-2004:
Memegang peranan sebagai posisi penasehat dalam kabinet sebagai "menteri senior"

Agustus 2004:
Putra tertuanya, Lee Hsien Loong, menjadi perdana menteri; sementara Lee terus berperan sebagai "menteri mentor"

2 Oktober 2010:
Istri Lee, Kwa Geok Choo, meninggal setelah sakit lama

Mei 2011:
Pemilihan umum diselenggarakan; PAP berhasil mempertahankan kekuasaannya, tetapi perolehan suaranya yang terburuk. Lee kemudian mundur dari kabinet. tapi tetap menjadi anggota parlemen.

Februari 2013:
Menjalani perawatan setelah menderita detak jantung tidak teratur berkepanjangan.

5 Februari 2015:
Lee dirawat di rumah sakit akibat penyakit pneumonia berat, masuk ke perawatan intensif pada dukungan kehidupan

23 Maret 2015:
Lee meninggal dunia pada usia 91 tahun.

(Dan/Riz)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya