Liputan6.com, Aden - Pemerintah Arab Saudi menegaskan akan terus melanjutkan serangan di Yaman demi memberangus kelompok Houthi yang dianggap memberontak dan membuat kacau pemerintahan Presiden Abdrabbu Mansour Hadi.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Arab Saudi, Pangeran Saud Al Faisal, menyatakan menolak permintaan Iran untuk menghentikan operasi militer "Decisive Storm" di Yaman. Sebab gempuran dari pihaknya bersama 9 negara teluk lain merupakan permintaan Abdrabbu Mansour Hadi demi mengembalikan stabilitas negara.
Iran dituding Arab Saudi sebagai negara yang membekingi aksi pemberontakan Houthi di Yaman. Selain Iran, ada juga kelompok loyalis mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh di balik Houthi.
"Bagaimanapun permintaan Iran menghentikan pertempuran di Yaman, tak bisa kami penuhi. Kami datang ke Yaman untuk membantu pemerintahan yang sah dan Iran tak berhak ikut campur di Yaman," ujar Sang Pangeran.
10 negara koalisi Arab yang melancarkan serangan "Decisive Storm" sejak 26 Maret ini adalah Arab Saudi, Kuwait, Uni Emirat Arab, Qatar, Bahrain, Yordania, Mesir, Maroko, Sudan, dan Pakistan.
Arab Saudi mengklaim ada sekitar 500 pemberontak Houthi yang tewas akibat 1.200 kali serangan "Decisive Storm" yang telah berlangsung selama 2 pekan tersebut. Demikian yang dilansir VOA. Sementara, Badan kesehatan dunia (WHO) mengatakan nyaris 650 orang tewas dan 2.200 lainnya cedera.
Selain itu, pihak Barat turut membeking Arab Saudi cs untuk menggempur Yaman. Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius menegaskan serangan diperlukan untuk mengembalikan legitimasi sepenuhnya kepada Presiden Hadi.
Palang Merah Internasional (ICRC) mengirim pesawat yang mengangkut 16 ton obat-obatan dan peralatan bedah di sekitar lokasi pertempuran di Yaman. Pada saat bersamaan, Badan PBB untuk anak-anak (UNICEF) juga mengirim obat-obatan dan bahan makanan untuk 20 ribu anak-anak.
"Suplai yang kami bawa menentukan hidup dan mati bagi anak-anak dan keluarga mereka," kata pejabat Unicef, Julien Harneis.
Koordinator kemanusiaan PBB untuk Yaman, Johannes van der Klaauw, menyerukan semua pihak untuk melakukan gencatan senjata sehingga bantuan dapat disalurkan kepada warga sipil. (Riz/Yus)
Arab Saudi Tolak Permintaan Iran untuk Setop Gempur Yaman
Iran dituding Arab Saudi sebagai negara yang membekingi aksi pemberontakan Houthi di Yaman
diperbarui 13 Apr 2015, 13:11 WIBDiterbitkan 13 Apr 2015, 13:11 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Top 3 News: Propam Polri Ambil Alih Kasus Belasan Polisi Peras 45 WN Malaysia di Acara DWP 2024
Update Pesawat Azerbaijan Airlines Jatuh di Kazakhstan: Korban Tewas 38 Orang, Azerbaijan Hari Berkabung
Harga Kripto Hari Ini 26 Desember 2024: Bitcoin Cs Mayoritas Bertahan di Zona Hijau
7 Artis Tampan Indonesia yang Betah Melajang hingga 2024, High Quality Jomblo
30 Rekomendasi Makanan Diet Sehat, Ada Telur hingga Kimchi
Tak Mau Ada PHK di PT Sritex, Ketua Komisi VII DPR Tagih Janji Pemerintah
Energi Positif dan Kejutan, Inilah Pesan Semesta untuk 4 Zodiak
Penumpang Azerbaijan Airlines Kirim Video ke Istri Sebelum Pesawat Jatuh, Terdengar Ucapan Takbir Para Penumpang
4 HP Samsung Ini Tak Bisa Lagi Pakai WhatsApp Mulai 1 Januari 2025
Rashford Masih Bisa Selamat di Manchester United, Amorim Kasih Bocorannya
Top 3: Peringatan Badai Ekonomi RI di 2025
Menuju Rusia, Pesawat Azerbaijan Airlines Jatuh di Kazakhstan