Teror Bom Mengintai, Turkish Airlines Mendarat Darurat

Boeing 738 itu menerima panggilan dari menara kontrol lalu lintas udara ketika tengah berada di wilayah udara Bulgaria.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 18 Apr 2015, 12:25 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2015, 12:25 WIB
Horor Bom Mengintai, Turkish Airlines Putar Balik Mendarat
Turkish Airlines. (News.com.au)

Liputan6.com, Istanbul - Teror bom mengintai pesawat Turkish Airlines ke Basel, Swiss pada Selasa 14 April 2015. Burung besi yang membawa 151 penumpang itu pun terpaksa mendarat darurat, setelah menerima perintah dari menara kontrol lalu lintas udara di Ibukota Istanbul.

"Penerbangan Turkish Airlines pada Selasa kemarin terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandara Ataturk, Istanbul, Turki karena menerima ancaman bom," demikian Kantor Berita Dogan melaporkan seperti dikutip dari News.com.au, Sabtu (18/4/2015).

Boeing 738 itu menerima panggilan dari menara kontrol lalu lintas udara ketika tengah berada di wilayah udara Bulgaria. Pesawat itu diminta putar balik untuk kembali ke Bandara Ataturk, Istanbul. Burung besi itu mendarat dengan aman dan tidak ada yang terluka.

Dilansir dari Reuters, penjinak bom pun dikerahkan untuh menyisir pesawat tersebut setelah ditemukan pesan tertulis berisi ancaman bom. Namun mereka tak menemukan apapun, termasuk benda mencurigakan.

Ancaman bom terbaru yang menimpa penerbangan TK15 Istanbul-Sao Paolo ini dilaporkan hoax, meski berdampak pada  pendaratan darurat pesawat tersebut.

Horor bom ini adalah yang ketiga dalam waktu kurang dari satu bulan. Membuat maskapai tersebut mengalihkan atau menarik penerbangan yang jadi sasaran ledakan.

Ancaman bom juga dialami maskapai penerbangan Indonesia Batik Air pada Jumat 17 April. Burung besi tersebut pun terpaksa melakukan pendaratan darurat.

Berdasarkan informasi yang diterima dari Kementerian Perhubungan, pada saat  Batik Air tujuan Ambon-Jakarta sudah berangkat menuju Jakarta, Kapten Pilot Luther mendapat berita dari Tower Ambon yang mendapat SMS dari orang tidak dikenal ada bom di dalam pesawat tersebut. Kemudian pilot memutuskan untuk mendaratkan pesawat secara darurat di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar pada pukul 07.20 Wita.

Wisatawan internasional juga tengah waspada selama 12 bulan terakhir, setelah tragedi Malaysia Airline MH370 dan MH17 serta Air Asia. Di mana seluruh penumpang maskapai Negeri Jiran itu dinyatakan tewas. Setelah pesawat mereka mengalami kecelakaan. (Tnt/Ein)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya