Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) angkat bicara mengenai penempatan ribuan etnis Rohingya di Aceh, Sumatra Utara. Mereka mengatakan tempat penampungan para pengungsi itu tak disatukan dengan penduduk lokal.
"Informasi yang saya peroleh dari Direktur HAM dan Kemanusian Kemlu, prinsipnya dari pemerintah tempat shelter pengungsi semaksimal mungkin akan kita lokalisir dari masyarakat lokal," kata Direktur Keamanan Internasional dan Pelucutan Senjata, Andy Rachmianto di Gedung Kemlu Jakarta, Kamis (4/6/2015).
Menurutnya, pemerintah punya alasan tepat kenapa pengungsi Rohingya dipisahkan dengan penduduk lokal Aceh. Sebab, jika tidak dipusatkan, maka pengawasan terhadap warga Rohingya akan sulit.
"Ini untuk memudahkan pengawasan, karena kan mereka datang tanpa dokumen dan terjangkit penyakit. Dua orang bahkan meninggal," jelas dia.
"Demi faktor kesehatan dan kemudahan, pengawasan sedikit kita lokalisir dari sekitar penduduk," sambung dia.
Meski ada pemisahan, kata Andy, tidak menurukan niat warga Aceh untuk membantu pegungsi Rohingya yang ditempatkan Aceh Timur dan Utara tersebut. Berbagai bantuan dari penduduk lokal kepada para imigran tersebut pun berdatangan.
"Sambutan masyarakat Aceh antusias, bahkan ada yang bantu makanan dan minuman. Ini bagian dari antusiasme masyarakat Aceh, yang membuka diri membantu saudara mereka yang ada dalam penangannan," papar Andy.
Pada 20 Mei 2015 lalu, Wapres Jusuf Kalla menyatakan Indonesia peduli dengan masalah kemanusiaan dan tak akan membiarkan begitu saja para pengungsi Rohingya yang tertolak oleh negaranya sendiri -- terkatung-katung di laut. Karena itu, RI akan menampung pengungsi Rohingya serta Bangladesh selama 1 tahun.
"Kita setuju selama satu tahun menanganinya," kata JK di Kantor Wapres, Jakarta, Rabu 20 Mei. "Maka aspek kemanusiaan kita harus menjamin kalau dia mendapatkan kesulitan, ya ditampung diberi makan," imbuh dia.
Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) itu mengatakan, alasan penerimaan pengungsi itu berlandaskan pada Pancasila. Terutama sila kedua yang berbunyi: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. (Tnt/Ein)
Kemlu: Pengungsi Rohingya Tak Disatukan dengan Penduduk Aceh
Pemerintah punya alasan tepat kenapa pengungsi Rohingya dipisahkan dengan penduduk lokal Aceh.
diperbarui 04 Jun 2015, 14:55 WIBDiterbitkan 04 Jun 2015, 14:55 WIB
Kementerian Luar Negeri punya terobosan baru dalam menjalankan peran diplomatiknya. Berikut ulasannya.
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
VIDEO: Staf Khusus BPIP Benny Susetyo Meninggal Dunia
Panduan Membuat Es Teller, Minuman Lezat dan Segar yang Bisa Dibuat di Rumah
VIDEO: Helikopter Israel Terlihat Tembakkan Rudal di Atas Wilayah Perbatasan dengan Lebanon
VIDEO: Perayaan ke-79 Hut TNI, Sejumlah Ruas Jalan Ditutup
Kisah Gus Dur Bongkar Samaran Wali yang Bersembunyi, Diungkap KH Said Aqil Siradj
6 Potret Sepatu Hasil Modifikasi Sendiri, Tahan Malu Jika Dipakai
Jokowi Minta TNI Kawal Transisi Pemerintahan: Jangan Sampai Ada Riak yang Ganggu Keamanan
Lebanon Terima Bantuan Medis Pertama dari PBB, Bisa Obati Ribuan Orang
Jokowi Puji Prabowo di Upacara HUT TNI: Terima Kasih Telah Tingkatkan Kekuatan Pertahanan Indonesia
5 Tanda Pasanganmu Bosan dengan Hubungan, Segera Atasi Sebelum Terlambat
Ma’ruf Amin Minta TNI Kawal Transisi Pemerintah Secara Aman dan Damai
Sambut HUT Ke-79 TNI, Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi