Liputan6.com, Jakarta Peran Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia tidak diragukan lagi. Hal ini terlihat dari kekonsistenan pemerintah mengirim pasukan penjaga perdamaian di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Meski demikian, jumlah perempuan Indonesia yang ikut andil menjadi pasukan penjaga perdamaian masih begitu kecil. Fakta tersebut pun diakui oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
"Sejauh ini (anggota perempuan) ada dibawah 20 (orang)," kata Retno di hotel fairmount, Jakarta, Senin (27/7/2015).
Oleh sebab itu, Menlu Retno mendorong agar banyak perempuan yang mau ikut dalam misi kemanusian itu. Bahkan, mantan Dubes RI untuk Belanda ini menargetkan ratusan perempuan Indonesia masuk dalam pasukan perdamain ini.
"Targetnya ada diatas 100," ucap Menlu Retno Marsudi.
Walau begitu, dia menjelaskan, RI di masa mendatang, tidak cuma menargetkan penambahan anggota perempuan. Seiring itu, peningkatan kualitas juga menjadi bagian penting yang akan diperkuat.
"Selain numbers, juga kualitas kita juga harus mengutamakan. Bagaimana perempuan ikut berpartisipasi di dalam peacekeeping UN," kata Menlu Retno.
Kampanye Indonesia untuk Jadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB
Upaya Indonesia menjadi anggota tidak tetap dewan keamanan PBB 2019-2020 terus diintensifkan. Salah satu cara yang digunakan adalah menggelar pertemuan negara penyumbang pasukan perdamaian dunia. Pertemuan ini rencananya akan diadakan di Jakarta, 27-28 Oktober mendatang.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Dia meyakini, acara tersebut dapat memberikan contoh baik kepada negara-negara tentang Indonesia.
"A good example di dalam UN peacekeeping Mision merupakan salah satu poin kekuatan indonesia di dalam upaya kita untuk running posisi (anggota tidak tetap DK PBB) tersebut," ujar Retno.
Retno mengatakan, selain keberhasilan untuk menyelanggarakan pertemuan, keaktifan dan konsistensi mengirim pasukan akan memberi nilai lebih kepada Indonesia dalam kampanye ini.
Selain itu, langkah lain yang diambil untuk jadi anggota DK PBB tidak tetap adalah mempromosikan pencalonan ini dari jauh-jauh hari.
"Ini kan memang kita run (jadi anggota DK PBB), kita sudah mulai menyampaikan ke sana dan ke sini mengenai rencana kita untuk menjadi anggota tidak tetep UN security counsil 2019-2020," katanya sambil menutup pembicaraan.
Advertisement
(Rie/Mut)