Indonesia Terpilih Jadi Anggota Komisi Pendidikan Dunia

Komisi Pendidikan ini dibentuk sebagai hasil dari KTT Pendidikan Dunia yang dilangsungkan di Oslo, Norwegia.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 27 Agu 2015, 14:32 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2015, 14:32 WIB
Mendikbud Anies Baswedan Beri Pernyataan Terkait Pelaksanaan UN 2015
Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Anies Baswedan memberikan penjelasan tentang Pelaksanaan Ujian Negara Tahun Ajaran 2015 di Gedung Ki Hajar Dewantara Kementerian, Jakarta, Jumat (23/1). (Liputan6.com/Panji Diksana)

Liputan6.com, Jakarta - Nama Indonesia di dunia internasional kian diperhitungkan. Kali ini Indonesia menjadi negara Asia satu-satunya yang masuk dalam keanggotaan global commission on education financing.

Komisi Pendidikan ini dibentuk sebagai hasil dari KTT Pendidikan Dunia yang dilangsungkan di Oslo, Norwegia, pekan lalu.

Informasi tersebut disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan. Nantinya, bersama 3 negara dan UNESCO, RI akan bahu-membahu mengembangkan pendidikan agar jadi agenda utama pembangunan dunia.

"Yang di Norwegia kemarin kan education summit KTT Pendidikan. Dalam KTT itu dibentuk sebuah komisi pendidikan yang diketuai oleh Gordon Brown, mantan Perdana Menteri Inggris. Anggotanya 5 negara, Malawi, Norwegia, Chile, Indonesia kemudian sama Dirjen UNESCO," ujar Anies di kantor Kemendikbud, Selasa (27/8/2015).

"Komisi ini sedang kita diskusikan isinya apa, tapi tujuannya menjadikan pendidikan sebagai agenda utama pembangunan untuk 15 tahun ke depan," sambung Anies.

Dia menjelaskan, tantangan yang dihadapi komisi ini ke depannya tidak mudah. Apalagi melihat fenomena dunia pendidikan global yang permasalahannya beraneka ragam di setiap negara.

"Kalau enggak salah 2 atau 3 dekade alokasi pendidikan secara total dunia meningkat, tetapi di negara berkembang low income justru menurun," sambung dia.

Anies melanjutkan, "ini jadi concern, kalau dibiarkan terus gap akan makin besar. Itu salah satu yang menjadi concern kenapa dibuat global commission on education financing," papar penggagas 'Gerakan Indonesia Mengajar' ini.

Anies menjelaskan, bagi Indonesia menjadi anggota global commission on education financing akan memberikan banyak manfaat. Baik kegunaan yang terasa di dalam negeri maupun di dunia internasional.

"Ini sebenarnya positioning soft power, posisi Indonesia di dataran global jadi lebih baik, dalam negerinya kita akan melihat sumber dana yang dipakai untuk mendanai pendidikan lebih awal dari pada yang lain," pungkas Menteri Anies. (Tnt/Sun)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya