Liputan6.com, Inggris Berdasarkan data yang dilansir dari Telegraph.co.uk, enam dari sepuluh lulusan universitas di Inggris memasuki dunia kerja dengan keterampilan rendah. Hanya 27 persen sarjana yang berhasil mendapat pekerjaan yang berhubungan dengan gelar mereka. Sisanya, banyak yang kerja serabutan atau menganggur.
Karena situasi tersebut, Stephanie Ritter, salah satu lulusan Universitas di Inggris merasa frustasi dengan kurangnya prospek pekerjaan. Dia lantas berniat menjual ijazahnya seharga USD 50 ribu (Rp 698 juta), lantaran dianggap tak berguna.
Terkait mahalnya harga yang ia patok, Stephani yang lulus dari jurusan teater pada tahun 2011 itu mengaku memperhitungkan "pengalaman kuliah".
Advertisement
"Saya pikir kertas ini bernilai bagi banyak orang. Terutama untuk teater."
"Saya melakukan hal yang sama dan mungkin dibayar dengan jumlah yang sama seperti mereka yang putus di tengah jalan pada tahun pertama," ujarnya.
Dia mengaku senang apabila ada keluarga kaya yang mau membeli ijazahnya atau membayar dengan dicicil selama 25 tahun sampai lunas.
Apakah Anda berminat beli ijazah? (Dsu/rcy)