Belasungkawa Raja Arab Saudi untuk Korban Tragedi Mina

Raja Arab Saudi, Salman menyampaikan langsung rasa kehilangannya melalui sebuah pidato yang disiarkan langsung televisi lokal.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 25 Sep 2015, 13:43 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2015, 13:43 WIB
Raja Baru Arab Saudi Rombak Besar-besaran Kabinet
Raja Salman mengumumkan perombakan besar kabinet Arab Saudi. Hal itu dilakukannya sepekan setelah ia naik tahta.

Liputan6.com, Mina - Raja Arab Saudi, Salman turut berbelasungkawa terhadap korban tragedi Mina. Ia menyampaikan langsung rasa kehilangannya melalui sebuah pidato yang disiarkan langsung televisi lokal pada Kamis 24 September 2015 waktu setempat.

"Saya telah memerintahkan peninjauan terhadap perencanaan penanganan haji tersebut. Untuk secepatnya menyelidiki insiden menyedihkan yang menewaskan 717 orang dan melukai 863 orang di perempatan Jalan 204 di Mina -- beberapa kilometer sebelah timur Mekah," kata Raja Salman seperti dikutip dari Al Arabiya, Jumat (25/9/2015).

Dilansir dari BBC, Raja Arab Saudi juga memerintahkan peninjauan keamanan untuk haji setelah tragedi memilukan terjadi saat ritual lempar jumrah.

Pada konferensi pers sebelum magrib, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Saudi, Mayjen Mansour al-Turki mengatakan, jalan lokasi terjadinya musibah dipenuhi para jemaah.

"Tingginya jumlah jemaah di Mina saat itu belum pernah terjadi sebelumnya, jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya," kata Mansour al-Turki.

Turki mengungkapkan, penyelidikan yang dilakukan dalam tragedi Mina juga termasuk penyebab kepadatan tak biasa para jemaah yang berkumpul di lokasi tersebut.

"Alasan terkait hal itu belum diketahui," kata Turki dalam konferensi pers di Mina.

Sejauh ini otoritas Arab Saudi telah memutuskan membentuk tim investigasi untuk menyelidiki lebih dalam peristiwa memilukan tersebut.

"Menteri Dalam Negeri Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Naif, telah memimpin rapat darurat yang melibatkan semua pihak terkait. Dalam rapat tersebut telah dibahas penyebab peristiwa dan prosedur penanganannya," kata Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia, Lalu Muhamad Iqbal.

"Telah diputuskan untuk membentuk tim investigasi untuk menyelidiki penyebab peristiwa tersebut dan melaporkan hasilnya kepada Raja Salman," sambung dia.

Musibah yang terjadi di Mina, Arab Saudi, Kamis 24 September itu menjadi yang terparah kedua dalam kurun waktu seperempat abad sejak 1990. Selain 717 korban meninggal dunia,  813 lainnya dilaporkan luka-luka.

Sementara itu, Gedung Putih pada Kamis kemarin juga telah menyampaikan belasungkawa setelah insiden terinjak-injak tersebut. Paus Fransiskus pun turut mengungkapkan dukanya terhadap para korban tragedi Mina.

(Tnt/Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya