Liputan6.com, Male Presiden Maladewa Yameen Abdul Gayoom selamat dari ledakan yang terjadi di speedboat yang ditumpanginya menuju salah satu pulau, setelah ia kembali menunaikan ibadah haji dari Arab Saudi.
Pihak keamanan mengatakan, presiden tidak terluka sama sekali. Namun, ledakan yang terjadi di ruang mesin itu melukai istrinya Fatimah Ibrahim dan seorang pengawalnya. Mereka segera dibawa ke rumah sakit.
"Ledakan cukup besar. Suaranya bisa terdengar hingga beberapa blok. Bagian dari atap speedbot copot dan sebagian kapal rusak," kata Mohammad Hussein Shareef, juru bicara menteri kepada The Guardian Senin (28/9/2015).
Advertisement
"Presiden Yameen aman dan dia tidak terluka sedikitpun," tambah Shareef.
"Kami belum tahu apakah ini sekedar kecelakaan biasa, apakah ini kesalahan mekanik atau sengaja. Pasukan Pertahanan Nasional Maladewa belum memastikan penyebabnya," tambahnya.
"Ibu Negara, ajudan dan pengawalnya terluka. Namun tidak mengancam nyawa mereka," tutup Shareef.
Salah seorang wartawan lokal Ahmad Hamdun yang berada di dermaga untuk meliput kedatangan Presiden Gayoom, mengatakan suara ledakan begitu keras saat kapal mendekati pelabuhan.
"Pintu kanan kapal itu sampai terlempar ke dermaga dan asap tebal mengukung kapal itu. Semua orang berteriak," tutur Hamdun.
Maladewa atau Maldives terkenal dengan tujuan wisata yang mahal. Belakangan ini, negara kepulauan itu dilanda 'pertempuran kecil' antara partai politik pada setiap pemilunya. Sejauh ini belum pernah terjadi insiden serius seperti serangan bom.
Namun, sebulan lalu, terjadi insiden dengan sekelompok militan. Sebuah kelompok yang tak dikenal mengancam akan membunuh presiden dan akan menyerang titik-titik yang kerap dikunjungi turis.
Ancaman tersebut direkam dalam sebuah video. Tapi hingga kini belum diketahui identitas si pengancam. Sejauh ini pihak keamanan mengidentifikasi kemungkinan pelaku pengancam berkaitan dengan ISIS.
[Presiden](/2179711 "") Yameen mengambil alih kekuasaan setelah terjadi perselisihan dalam pemilu tahun 2013. Ia diduga melakukan pelanggaran hak asasi manusia semenjak jadi presiden. Pemimpin oposisi dan aktivis perubahan iklim Mohamed Nasheed dipenjara tahun lalu akibat aktivitasnya yang bertentangan dengan kebijakan Yameen. (Rie/Ein)