Kabut Asap Tebal Selimuti Asia Tenggara, Sekolah Malaysia Libur

Aktivitas maraton juga dibatalkan, khawatir atas kesehatan 30.000 pelari yang ambil bagian dalam acara berselimut kabut asap.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 05 Okt 2015, 09:57 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2015, 09:57 WIB
Kabut Asap Tebal Selimut Asia Tenggara, Sekolah Malaysia Libur
Kondisi kabut asap di Malaysia. (The Star/Asia News Network)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Malaysia memerintahkan penutupan sebagian sekolah selama 2 hari, akibat kabut asap tebal menyelimuti kawasan asia tenggara. Akibat kebakaran hutan di Indonesia.

"Penutupan sekolah -- terlepas dari kawasan terpencil -- dilakukan mulai Senin hingga Selasa, 5-6 Oktober," kata pihak berwenang seperti dikutip dari BBC, Senin (5/10/2015).

Pemerintah Malaysia mengungkapkan, semua kegiatan belajar-mengajar diliburkan kecuali di Negara Bagian Kelantan, Sabah, dan Serawak .

Setidaknya 5 wilayah di Malaysia memberlakukan status very unhealthy atau sangat tidak sehat. Sementara 1 daerah menyebut polusi udara ini pada hazardous level atau tingkat berbahaya.

"Kami tidak akan berkompromi dengan apa pun yang mungkin membahayakan anak-anak kita di sekolah," kata Menteri Pendidikan Malaysia Mahdzir Khalid.

Aktivitas maraton juga dibatalkan, khawatir atas kesehatan 30.000 pelari yang ambil bagian dalam acara tersebut.

Para ahli mengatakan kabut asap menyebabkan batuk dan infeksi paru-paru. Perdana Menteri Malaysia Najib Razak meminta pemerintah Indonesia menindak pihak-pihak yang menyebabkan kebakaran atau pembakaran hutan.

Kabut asap ini berasal dari Indonesia dan secara berkala telah menjadi ketegangan kawasan sejak beberapa tahun terakhir.

Sekitar dua pekan lalu, pemerintah Malaysia juga menutup sekolah di lima wilayah, yaitu Kuala Lumpur, Putrajaya, Negara Bagian Selangor, Negara Bagian Melaka dan Negara Bagian Negeri Sembilan. (Baca: Kabut Asap Tebal, 5 Sekolah di Malaysia Terpaksa Diliburkan) (Tnt/Mut)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya